Pemerintah janji kendalikan defisit anggaran
16 Agustus 2013 18:09 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) berbincang dengan Menkeu Chatib Basri (tengah) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana sebelum rapat kabinet terbatas tentang postur APBN 2014 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/7).(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berjanji mengendalikan defisit anggaran untuk menjaga kesinambungan fiskal.
"Kita akan mengendalikan defisit anggaran melalui optimalisasi pendapatan dengan meningkatkan iklim investasi dan menjaga konservasi lingkungan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dalam Keterangan Pers Pemerintah tentang Nota Keuangan dan RUU APBN Tahun Anggaran 2014 di Jakarta, Jumat.
Pemerintah akan meningkatkan belanja modal untuk pembangunan infrastruktur, mengendalikan subsidi dan meningkatkan efisiensi belanja barang.
"Kita juga akan memperbaiki struktur belanja melalui pembatasan belanja terikat, belanja mandatory, dan efisiensi subsidi," katanya.
Pemerintah juga berjanji menurunkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) melalui pengendalian pembiayaan yang bersumber dari pinjaman dan net negatif flow.
"Intinya kita akan mengarahkan agar pinjaman harus untuk kegiatan produktif yang meningkatkan nilai tambah atau meningkatkan kapasitas perekonomian," katanya.
Pendapatan negara dalam RAPBN 2014 direncanakan mencapai Rp1.662,5 triliun, belanja negara direncanakan Rp68,4 triliun dan penerimaan hibah Rp1,4 triliun.
Tahun 2014, pemerintah berencana menerbitkan beberapa paket kebijakan optimalisasi penerimaan perpajakan, seperti memperluas basis pajak untuk merealisasikan potensi penerimaan pajak, meningkatkan langkah ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan, dan penyesuaian tarif cukai rokok.
"Pemerintah juga memberikan insentif fiskal antara lain untuk penanaman modal bagi industri hilir pertambangan dan disinsentif fiskal bea keluar untuk ekspor barang tambang mentah," katanya.
Pemerintah merancang defisit anggaran dalam APBN 2014 sebesar 1,49 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp154,2 triliun.
"Kita akan mengendalikan defisit anggaran melalui optimalisasi pendapatan dengan meningkatkan iklim investasi dan menjaga konservasi lingkungan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dalam Keterangan Pers Pemerintah tentang Nota Keuangan dan RUU APBN Tahun Anggaran 2014 di Jakarta, Jumat.
Pemerintah akan meningkatkan belanja modal untuk pembangunan infrastruktur, mengendalikan subsidi dan meningkatkan efisiensi belanja barang.
"Kita juga akan memperbaiki struktur belanja melalui pembatasan belanja terikat, belanja mandatory, dan efisiensi subsidi," katanya.
Pemerintah juga berjanji menurunkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) melalui pengendalian pembiayaan yang bersumber dari pinjaman dan net negatif flow.
"Intinya kita akan mengarahkan agar pinjaman harus untuk kegiatan produktif yang meningkatkan nilai tambah atau meningkatkan kapasitas perekonomian," katanya.
Pendapatan negara dalam RAPBN 2014 direncanakan mencapai Rp1.662,5 triliun, belanja negara direncanakan Rp68,4 triliun dan penerimaan hibah Rp1,4 triliun.
Tahun 2014, pemerintah berencana menerbitkan beberapa paket kebijakan optimalisasi penerimaan perpajakan, seperti memperluas basis pajak untuk merealisasikan potensi penerimaan pajak, meningkatkan langkah ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan, dan penyesuaian tarif cukai rokok.
"Pemerintah juga memberikan insentif fiskal antara lain untuk penanaman modal bagi industri hilir pertambangan dan disinsentif fiskal bea keluar untuk ekspor barang tambang mentah," katanya.
Pemerintah merancang defisit anggaran dalam APBN 2014 sebesar 1,49 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp154,2 triliun.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: