Indonesia pertegas komitmen perjuangkan peningkatan status Palestina
16 Agustus 2013 13:55 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi pidato kenegaraaan pada sidang bersama DPR dan DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). Pidato kenegaraan itu untuk menyambut HUT RI ke-68 dan penyampaian tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2012 beserta nota keuangan. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia kembali mempertegas komitmennya untuk memperjuangkan peningkatan status Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Khusus mengenai Palestina, bersama masyarakat internasional lain, kita aktif memperjuangkan diraihnya hak-hak sah bangsa Palestina untuk merdeka dan berdaulat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan peringatan ulang tahun ke-68 kemerdekaan RI dalam sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Jumat siang.
Selain memperjuangkan kemerdekaan Palestina, tambah Presiden, Indonesia juga turut membantu peningkatan kapasitas menuju negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
"Indonesia berharap dimulainya kembali perundingan langsung antara Palestina dan Israel dapat menuju terbentuknya Negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan hidup berdampingan secara damai dengan negara Israel, sesuai dengan visi two-states solution," katanya.
Sementara itu juru runding Palestina dan Israel dilaporkan akan menyelenggarakan babak ketiga pembicaraan mereka pekan depan di Kota Jericho (Ariha) di Tepi Barat Sungai Jordan.
Keputusan untuk bertemu di satu hotel di Jericho diambil selama babak kedua perundingan, yang diselenggarakan di Jerusalem pada Rabu (14/8), kata pejabat Palestina yang tidak disebutkan namanya kepada Kantor Berita Xinhua.
Pada pertemuan Rabu itu pihak Palestina mengajukan "protes keras" terhadap keputusan Israel untuk membangun rumah baru di permukiman yahudi di Jerusalem Timur dan Tepi Barat, bagian dari wilayah yang diinginkan rakyat Palestina bagi negara masa depan mereka.
"Khusus mengenai Palestina, bersama masyarakat internasional lain, kita aktif memperjuangkan diraihnya hak-hak sah bangsa Palestina untuk merdeka dan berdaulat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan peringatan ulang tahun ke-68 kemerdekaan RI dalam sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Jumat siang.
Selain memperjuangkan kemerdekaan Palestina, tambah Presiden, Indonesia juga turut membantu peningkatan kapasitas menuju negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
"Indonesia berharap dimulainya kembali perundingan langsung antara Palestina dan Israel dapat menuju terbentuknya Negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan hidup berdampingan secara damai dengan negara Israel, sesuai dengan visi two-states solution," katanya.
Sementara itu juru runding Palestina dan Israel dilaporkan akan menyelenggarakan babak ketiga pembicaraan mereka pekan depan di Kota Jericho (Ariha) di Tepi Barat Sungai Jordan.
Keputusan untuk bertemu di satu hotel di Jericho diambil selama babak kedua perundingan, yang diselenggarakan di Jerusalem pada Rabu (14/8), kata pejabat Palestina yang tidak disebutkan namanya kepada Kantor Berita Xinhua.
Pada pertemuan Rabu itu pihak Palestina mengajukan "protes keras" terhadap keputusan Israel untuk membangun rumah baru di permukiman yahudi di Jerusalem Timur dan Tepi Barat, bagian dari wilayah yang diinginkan rakyat Palestina bagi negara masa depan mereka.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: