Serang (ANTARA) - Jumadi (35) warga Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, ditembak komplotan perampok saat berusaha mengagalkan aksi perampokan yang dilakukan. Jumadi, di Serang, Banten, Selasa, menceritakan detik-detik perampokan itu terjadi di rumah tetangganya, pada Jumat (3/11), pukul 02.55 WIB.

"Saya saat itu sedang ronda malam, saudara saya memberi tahu ada orang yang mencurigakan," katanya saat di Mapolres Serang, Banten.

Jumadi mengaku, menghampiri dan menanyakan maksud dan tujuan kepada pelaku, namun pelaku justru marah dan tidak terima saat ditegur.

Selain itu, kata Jumadi, dari enam orang yang ada di lokasi salah satunya sempat mengaku bahwa dirinya seorang polisi.

Tiba-tiba, salah satu pelaku menembak Jumadi dan mengenai kaki. Ia langsung lari melakukan perlawanan dan ditembaki lagi oleh pelaku.

"Pelaku mengaku polisi lalu menembak saya, dari situ saya langsung lari, pelaku tiga orang mengejar saya dan menembaki saya lagi, terakhir saya kena empat peluru di bagian kaki hingga paha," ujarnya.

Kini Jumadi sudah pulih kembali pasca dilakukan perawatan di rumah sakit. Atas keberaniannya juga Jumadi mendapatkan penghargaan dari pihak Kepolisian Polres Serang.

Kapolres Serang AKBP Wiwin Setiawan menambahkan, penghargaan ini diberikan kepada pak Jumadi sebagai bentuk apresiasi.

"Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada pak Jumadi, karena telah berhasil menggagalkan perampokan dan berani melakukan perlawanan terhadap pelaku kejahatan," katanya.

Kapolres berharap, agar masyarakat selalu waspada terhadap kejahatan di sekitar lingkungannya dan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.