Makassar (ANTARA) - Ketika Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, tengah menjalankan semua tahapan pemilu sesuai yang diprogramkan, tiba-tiba mendapatkan kendala.

Akibat cuaca ekstrem yang terjadi di daerah itu pada awal tahun ini, menyebabkan gudang penyimpanan logistik KPU Kepulauan Selayar di Jalan Jenderal Ahmad Yani Benteng terendam banjir.

Banjir yang terjadi pada 6 Januari 2024 itu mengakibatkan sejumlah logistik pemilu yang tersimpan di tempat itu mengalami kerusakan.

Berdasarkan informasi dari KPU Kepulauan Selayar, 168 kotak suara yang terbuat dari kardus tebal, basah akibat terendam air hujan dari jumlah total 2.272 kotak suara yang disimpan di gudang tersebut.

Menghadapi masalah tersebut, KPU Selayar bergerak cepat, dengan menyelamatkan logistik lainnya agar kerusakan dapat diminimalkan. Petugas memindahkan sebagian kotak suara ke gudang penyimpanan surat suara di Jalan KH Hayyung No. 131 B Benteng Selayar.

Kotak suara lainnya saat itu segera dipindahkan ke gudang surat suara sementara dan sebagian lainnya dievakuasi ke semua ruangan yang ada di kantor KPU Kabupaten Kepulauan Selayar.

KPU Kepulauan Selayar memastikan bahwa peristiwa tersebut tidak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari mendatang.

Apalagi KPU, Bawaslu, bersama Kapolres Selayar terus berkoordinasi untuk mengatasi persoalan itu, termasuk penentuan lokasi penyimpanan logistik KPU yang lebih aman dan representatif untuk menampung seluruh logistik Pemilu 2024 dalam satu tempat sebelum didistribusikan ke berbagai titik.

KPU Selayar menyebutkan bahwa pelipatan surat suara hingga saat ini masih berjalan dan diperkirakan rampung dalam 3 hari ke depan.
Setelah itu disortir kemudian akan dipindahkan ke lokasi penyimpanan baru yang lebih luas dan aman, termasuk dari gangguan cuaca.

Selayar merupakan salah satu dari 24 kabupaten dan kota yang memiliki tantangan tersendiri dalam proses distribusi logistik pemilu karena merupakan wilayah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) bersama Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang memiliki banyak pulau yang jauh dari pusat pemerintahan serta Kabupaten Luwu Utara yang masih memiliki banyak daerah dengan akses terbatas.

Oleh karena itu, setiap menghadapi agenda pemilu atau pilkada, baik pemda, KPU, maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat, harus bekerja lebih keras dibandingkan daerah lainnya.

Dalam upaya menjamin hak memilih setiap warga negara, para pemangku kepentingan di daerah itu tentunya dituntut untuk lebih berkreasi, inovatif dan memiliki strategi jitu agar seluruh tahapan pemilu ataupun pilkada dalam berjalan lancar dan aman.

KPU setempat telah menyiapkan skenario khusus untuk mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke sejumlah lokasi terpencil atau wilayah 3T di daerah ini.

Kabupaten Luwu Utara merupakan salah satu dari tiga daerah dengan tantangan tinggi dalam pendistribusian logistik pemilu, selain Kabupaten Kepulauan Pangkep dan Kepulauan Selayar. Daerah-daerah ini memerlukan perlakuan khusus untuk distribusi logistik, utamanya ke Kecamatan Seko dan Kecamatan Rampi sebagai wilayah terpencil di Luwu Utara (Lutra).

"Biasanya logistik pemilu kami distribusikan satu pekan sebelum hari H dan itu kita minta izin dari pimpinan," ujar Ketua KPU Luwu Utara Hayu Vandy

Selain itu, KPU Lutra juga minta perlakuan khusus saat pengiriman logistik pemilu, antara lain, diberi diskresi, yakni kotak suara dirakit di lokasi tujuan.

Selain itu, tantangan lainnya pada Januari dan Februari sedan musim hujan sehingga perlu mitigasi khusus. Beberapa daerah juga pernah memiliki riwayat terjadi banjir yang tentunya juga membutuhkan persiapan lebih detail dan antisipatif.

Meskipun usulan tersebut belum disetujui, KPU Lutra masih memiliki rencana yang disiapkan. Sampai saat ini pihaknya mendapat dukungan dari Pemda Lutra dan Pemprov Sulsel.

Sementara Ketua KPU Pangkep, Ichlas, menyebut logistik Pemilu 2024 di kabupaten ini sudah selesai 100 persen, tinggal menunggu jadwal pengiriman hingga ke pulau terluar.

Bersama seluruh jajaran, KPU Pangkep harus melakukan percepatan karena harus mengirim logistik 14 hari sebelum hari H pencoblosan, terutama ke kecamatan di pulau terluar Kabupaten Pangkep.

KPU Pangkep bakal menggelar pelepasan pertama logistik pemilu pada awal Febuari mendatang di Dermaga Maccini Baji.

Guna memastikan kesiapan logistik pemilu, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Forkopimda dan Ketua KPU Pangkep, sudah mengeceknya di Gudang Logistik KPU Pangkep.

"Alhamdulillah seluruh logistik pemilu untuk wilayah Pangkep hari ini sudah ada di gudang, dan proses sortir dan pelipatan surat suara juga sudah berjalan. Boleh dikatakan 100 persen surat suara juga sudah lengkap untuk wilayah Pangkep," ujar Bahtiar.

Kabupaten Pangkep yang terdiri atas wilayah kepulauan, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi petugas dalam penyaluran logistik pemilu. Walakin, para pemangku kepentingan optimistis pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 di Pangkep bakal berlangsung lancar.

Dukungan pengamanan TNI dan Polri juga didapatkan demi memastikan logistik pemilu tiba dengan selamat dan terdistribusi secara akurat hingga ke daerah pelosok.

KPU Sulawesi Selatan telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 berjumlah 6.670.582 pemilih, lebih banyak dibandingkan Pemilu 2019, yaitu 6.159.375 orang.

Kolaborasi berbagai pihak tersebut memberi jaminan bahwa setiap pemilih, di mana pun berada, bakal mendapatkan haknya untuk memberikan suaranya pada 14 Februari 2024.