Lubuk Basung,- (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) mengajak masyarakat agar jangan percaya begitu saja dengan berita kemunculan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) sebelum ada data-data valid yang mendukung informasi itu.

"Jangan mudah percaya dengan adanya kemunculan Harimau Sumatera yang beredar di media sosial, yang menghebohkan masyarakat Tiga Nagari, Kabupaten Pasaman," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antoni Vebri didampingi Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Sumbar Rusdiyan P Ritonga, di Lubuk Basung, Selasa.

Ia mengatakan BKSDA Sumbar telah menurunkan petugas untuk menangani konflik satwa dengan manusia di Tiga Nagari, Kabupaten Pasaman, antara lain dengan memasang dua kandang jebak untuk evakuasi satwa.

Menurutnya, setidaknya ada 10 laporan dari masyarakat setempat tentang kemunculan harimau sejak penanganan konflik pada 3-9 Januari 2024. Namun setelah diklarifikasi dan diidentifikasi lapangan, kata dia, petugas yang dibantu Centre for Orangutan Protection (COP) dan Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Salareh Aia Kabupaten Agam, tidak menemukan tanda-tanda harimau. Begitu juga dengan pemantauan satwa menggunakan drone thermal.

Baca juga: BKSDA Sumbar gunakan drone thermal pantau harimau sumatra
"Ada laporan menyatakan bahwa salah seorang warga menemukan dua Harimau Sumatera saat hendak ke kebun. Saat petugas melakukan verifikasi langsung ke warga itu, ia mengakui tidak menemukan harimau tersebut," katanya.

Begitu juga informasi dari warga terkait ditemukan jejak Harimau Sumatera di Salareh Aia Utara, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Setelah BKSDA Sumbar mengerahkan Tim PAGARI Salareh Aia Timur, hasil verifikasi dan indentifikasi di lapangan belum bisa dipastikan Harimau Sumatera.

"Berdasarkan data ditemukan di lapangan ukuran lebar tapak hanya enam sentimeter yang mendekati ukuran jejak macan dahan atau kucing emas. Saat ini PAGARI sedang memasang kamera jebak untuk memastikan jenis satwa," katanya.

Baca juga: BKSDA Sumbar pasang dua kandang jebak harimau sumatra