Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) menerjunkan dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan anjing selundupan yang ditampung di rumah penampungan di Semarang.

Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Kota Semarang Irene Natalia Siahaan, di Semarang, Selasa, mengatakan ratusan anjing itu ditempatkan di Shelter Penampungan Anjing Sementara di Jalan Kompol Maksum, Semarang.

Ratusan anjing tanpa dokumen resmi dari Subang, Jawa Barat, yang diduga akan diselundupkan ke Sragen, Jawa Tengah, digagalkan oleh Polrestabes Semarang saat truk pengangkut melintas di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Sabtu (6/1) malam.

Dari truk pengangkut anjing itu, ditemukan 226 anjing dari berbagai jenis dan 12 ekor di antaranya dalam kondisi mati yang diduga akan dikirim ke Sragen untuk dijagal atau untuk dikonsumsi.

Irene menjelaskan bahwa kondisi shelter penampungan sementara untuk anjing-anjing itu sudah cukup baik, tetapi memang perlu dirawat dan dibersihkan agar anjing-anjing itu terhindar dari virus.

"Dari pagi sampai siang, kami melakukan pengecekan kesehatan pemberian injeksi vitamin, obat kutu, dan pengobatan karena ada yang terluka. Sejak penampungan pertama, kami sudah membantu melepas jerat tali di mulut dan leher. Banyak yang malnutrisi," katanya.

Baca juga: Polrestabes Semarang upayakan perawatan lanjutan ratusan anjing
Baca juga: Pemkab Sragen sosialisasikan larangan konsumsi daging anjing


Ia mengakui ada beberapa anjing yang teridentifikasi terkena penyakit cacing jantung sehingga sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi daging anjing karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

"Untuk yang cacing jantung, dari hasil tes cepat di salah satu klinik Kota Semarang didapati, tetapi anjing sudah meninggal. Sementara kami dari dinas mengirimkan 11 ekor anjing yang mati, kami sudah kirim sampel untuk cek rabies," katanya.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta agar anjing-anjing tersebut bisa terus mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar terhindari dari berbagai penyakit.

Ita, sapaan akrab Hevearita juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi mengonsumsi daging anjing karena dapat membahayakan bagi kesehatan.

"Penyakit ini, cacing jantung, bisa berakibat sakit dan kematian dan harus dihindari. Selain itu penyakit yang ditularkan (akibat mengkonsumsi daging anjing, red.) juga bisa rabies. Jateng sudah bebas rabies, kalau terjadi sangat disayangkan," katanya.

Baca juga: Wali Kota Semarang minta gencarkan larangan konsumsi daging anjing
Baca juga: Polisi tetapkan lima tersangka pengirim ratusan anjing tujuan Sragen


Sementara itu, Ketua LSM Animals Hope Shelter Indonesia Christian Josua Pale mengapresiasi kepolisian yang menggagalkan penyelundupan anjing itu dan Pemkot Semarang yang telah mengirimkan dokter hewan.

"Dinas Pertanian dan Peternakan di Kota Semarang dari awal mengevakuasi 266 anjing ini, dan hal itu benar-benar membantu kami. Sampai hari ini pun banyak mendatangkan dokter hewan untuk tetap mengontrol kesehatan anjing-anjing di sini," katanya.

Ia berharap anjing-anjing yang sudah diselamatkan dari jagal tersebut bisa terjaga kesehatannya, serta kepolisian bisa mengusut secara tuntas komplotan jagal anjing yang diduga mendapatkan dengan cara mencuri dari pemiliknya.

"Fokus tujuan saya membongkar sindikat perdagangan daging anjing. Saya ingin Indonesia ini tertib tentang aturan dan larangan konsumsi daging anjing. Harus ada undang-undang pidana yang bisa memberikan efek jera bagi para pelaku,” paparnya.

Dalam pengembangan, polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pengiriman ratusan anjing, yakni DH, warga Gemolong, Kabupaten Sragen sebagai pemesan dan empat orang lainnya adalah awak truk.

Baca juga: Polisi amankan truk pengangkut ratusan anjing di Tol Kalikangkung
Baca juga: Karantina Maluku amankan daging anjing ilegal
Baca juga: Karantina Sulbar gagalkan kiriman daging anjing Kalimantan ke Manado