Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia terus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di Pasifik di tengah rivalitas geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.

Saat menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung pada Senin (8/1), Retno menyampaikan bahwa Indonesia, sebagai ketua ASEAN 2023, telah meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di Pasifik untuk mewujudkan arsitektur Indo-Pasifik yang inklusif.

“Hal ini untuk menjamin agar kawasan Pasifik tetap aman, damai, stabil dan berkontribusi menjadikan Indo-Pasifik sebagai pusat pertumbuhan," kata dia.

Dalam upaya untuk melibatkan dan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik, Retno menyampaikan bahwa selama keketuaan Indonesia dalam G20 maupun ASEAN, Indonesia mengundang wakil dari Forum Kepulauan Pasifik (Pasific Islands Forum/PIF).

Salah satu upaya konkret yang terjalin di bawah keketuaan Indonesia dalam ASEAN adalah kerja sama antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat PIF, ucap Retno.

Baca juga: Presiden: RI komitmen jadikan Kawasan Pasifik damai dan sejahtera

Menlu Retno menyebut keterlibatan Indonesia di Pasifik juga terlihat ketika Indonesia menjadi inisiator kerja sama dengan negara-negara kepulauan dan negara pulau, yakni Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) pada 2018.

Setelah berjalan lima tahun, AIS Forum untuk pertama kalinya menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang mempertemukan para pemimpin negara-negara kepulauan dan pulau di Bali pada Oktober 2023.

KTT AIS Forum menyepakati sejumlah penguatan kerja sama untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara kepulauan dan negara pulau di sektor yang menjadi kepentingan bersama, di antaranya mitigasi perubahan iklim, adaptasi, dan manajemen bencana; menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan peluang kerja biru yang layak melalui penerapan ekonomi biru, perikanan dan budidaya perairan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Kemudian, melindungi laut dari berbagai tantangan, termasuk degradasi kesehatan laut, hilangnya keanekaragaman hayati, pengasaman laut, sampah plastik, dan polusi laut; serta tata kelola maritim yang baik.

Baca juga: RI ajak negara pulau dan kepulauan kolaborasi hadapi perubahan iklim