Jakarta (ANTARA News) - Di tengah ingar-bingar pemberitaan tertangkap tangannya Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dan pembantaian pedemo di Mesir, ternyata terdapat berita positif yang terlupakan, yaitu kelancaran arus mudik Lebaran 1434 Hijriah.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pergerakan arus mudik pada Lebaran 2013 berjalan relatif lancar serta beragam instansi terkait juga siap dalam menghadapi arus balik.

"Penyelenggaraan angkutan Lebaran 2013 untuk arus mudik relatif berjalan dengan lancar tanpa halangan berarti," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

Menurut Bambang, lonjakan berarti dalam arus mudik, khususnya di transportasi jalan, terjadi pada saat H-4 dan H-3, yakni puncaknya terjadi pada H-3, yaitu Senin (5/8).

Ia berpendapat terjadinya persebaran arus mudik yang merata di semua jalur juga berkontribusi pada kelancaran arus mudik karena tidak terjadi pembebanan puncak di jalur pantai utara (pantura) Jawa yang selama ini jadi tumpuan jalur mudik.

Selain itu, ujar dia, tersebarnya arus kendaraan juga disebabkan langkah pelaksanaan sistem buka-tutup yang tepat dan terkoordinasi dengan posko-posko di lapangan. "Ini juga merupakan hasil kerja keras teman-teman di lapangan," katanya.

Selain itu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto juga menyebutkan bahwa arus mudik Idulfitri 1434 Hijriah yang baru berlalu lebih lancar daripada saat Lebaran 2012.

"Berdasarkan pemantauan kami, secara umum arus mudik tahun ini lebih lancar dibandingkan dengan tahun lalu," kata Djoko Kirmanto.

Menurut Djoko, sejumlah faktor yang mendukung arus mudik 2013 lebih lancar, antara lain kapasitas jalan yang diperbaiki dan ditambah oleh Pemerintah.

Setelah kapasitas jalan diperbaiki dan ditambah, kata dia, belum ada keluhan dari pemudik terkait dengan kesiapan infrastruktur jalan pada saat mudik. "Kemacetan terjadi lebih karena volume kendaraan, bukan disebabkan kondisi jalan," katanya.

Menteri PU juga mengatakan bahwa tim dari Kepolisian Republik Indonesia juga layak dipuji karena telah bekerja keras guna menertibkan pasar tumpah dan mengatur perjalanan.

Selain itu, Djoko Kirmanto juga mengapresiasi adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengemudikan kendaraan dengan tertib serta mempersiapkan kendaraannya secara prima sebelum mudik.

Ia juga mengapresiasi banyaknya mudik gratis yang diselenggarakan, antara lain oleh perusahaan swasta, BUMN, dan partai politik. "Kementerian Perhubungan juga menyediakan banyak kendaraaan untuk mudik gratis," ujarnya.

Tidak hanya suara dari dalam negeri, tetapi Duta Besar Australia untuk Republik Indonesia Greg Moriarty menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran selama masa mudik 2013 di Indonesia.

"Lebih dari 30 juta orang melakukan perjalanan mudik pada Lebaran tahun ini," kata Greg Moriarty.

Menurut Dubes Australia, hal tersebut merupakan pekerjaan yang sangat kompleks dan berat serta banyak tanggung jawab yang harus dilaksanakan petugas posko.

"Saya ucapkan selamat kepada semua pihak yang terlibat dan berdedikasi dalam memberikan kontribusi penting terhadap keselamatan pemudik pada Lebaran ini," katanya.

Tidak Menumpuk

Hasil analisis yang dilakukan Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menyebutkan bahwa kelancaran pada arus mudik Lebaran 2013 terjadi karena kendaraan yang dipakai untuk pulang kampung tidak menumpuk di satu hari.

"Tren mudik tahun ini pemudik lebih terurai," kata E.E. Mangindaan.

Menurut Menhub, pelaksanaan angkutan Lebaran 2013 dievaluasi bahwa jumlah pemudik makin terurai sehingga angkutan jalan darat juga terpisah. Hal ini juga akibat dari penyelenggaraan angkutan mudik 2013 cukup panjang waktunya daripada tahun sebelumnya.

"Tidak semua bertumpuk pada satu hari. Namun, berbeda dengan tahun lalu, puncak arus balik berpusat pada H-3 dan H-2," kata Menhub.

Menhub juga mengemukakan bahwa pihaknya selama ini telah mengoordinasikan semua moda, baik darat, laut, udara, maupun kereta api, sehingga terurai dan tidak menumpuk.

Selain itu, menurut dia, pihaknya juga telah melakukan kendali terkontrol dari Posko Lebaran, antara lain untuk melihat titik-titik kemacetan sehingga bisa terkoordinasi dengan sistem buka-tutup.

"Pelaksanaan manajemen lalu lintas pada Lebaran ini juga sudah bagus," kata Mangindaan.

Menhub mencontohkan, untuk koordinasi yang telah dilakukan pada sektor kereta api, Kemenhub menyiapkan tambahan 44 rangkaian KA di samping 265 rangkaian KA yang dioperasikan reguler. Selain itu, untuk jumlah kereta yang dioperasikan sebanyak 1.439 kereta dan untuk yang dicadangkan sebanyak 143 kereta.

Ia juga mengatakan, meski ada sejumlah kasus tabrakan kendaraan, jumlah kecelakaan lalu lintas menurun jika dibandingkan dengan angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2012.

Fokus Motor

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga selama ini menyatakan bahwa para pemudik motor menjadi fokus perhatian dari angkutan Lebaran 2013 karena makin tingginya jumlah warga yang mudik menggunakan sepeda motor.

"Seperti halnya tahun lalu, pada angkutan Lebaran kali ini pemudik yang menggunakan sepeda motor masih menjadi fokus perhatian semua pihak," kata E.E. Mangindaan.

Menurut dia, dengan tingkat pertumbuhan jumlah pemilik sepeda motor yang tetap tinggi, diperkirakan mereka yang menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik kali ini juga tinggi.

Menhub memaparkan, dalam rangka untuk mengurangi pemudik yang menggunakan sepeda motor, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyelenggarakan program mudik gratis dengan kapasitas 30.000 motor.

Ia menjelaskan, untuk transportasi darat sepeda motor, diangkut menggunakan truk dan pemilik sepeda motor diangkut dengan bus dengan kapasitas 2.050 sepeda motor.

Untuk kapal feri penyeberangan (ro-ro) yang mengangkut sepeda motor dan penumpangnya memiliki kapasitas 4.500 sepeda motor.

Untuk moda transportasi laut dikerahkan kapal KRI Banda Aceh milik TNI dan Kapal Dobonsolo milik PT Pelni yang dapat menampung hingga 12.000 kendaraan sepeda motor.

Untuk moda kereta api yang baru tahun ini dilaksanakan, akan mengangkut sebanyak 11.000 unit sepeda motor.

Namun, hasil evaluasi yang dilakukan Kemenhub menemukan bahwa program mudik gratis sepeda motor dengan menggunakan moda kereta kurang diminati.

"Program mudik gratis untuk pemudik sepeda motor belum signifikan," ujarnya.

Pada arus mudik, dari Stasiun Jakarta-Gudang telah diangkut sebanyak 196 motor menuju stasiun Cirebon-Kejaksan, Tegal, Semarang-Poncol, Kutoarjo, Lempuyangan, dan Solo-Jebres.

Jumlah pemudik sepeda motor yang diangkut secara gratis menggunakan moda kereta lebih banyak pada arus balik, yaitu sebanyak 413 motor yang diangkut dari stasiun keberangkatan Cirebon-Kejaksan, Tegal, Semarang-Poncol, Kutoarjo, Lempuyangan, dan Solo-Jebres menuju stasiun akhir Jakarta-Gudang.

Minat Kapal

Minat masyarakat jauh lebih banyak dengan program mudik gratis melalui kapal laut yang dikoordinasikan Kemenhub dengan memberangkatkan 4.302 unit motor.

Pada arus balik, diperkirakan terdapat lebih dari 2.100 unit sepeda motor yang diangkut secara gratis dengan menggunakan kapal laut.

Menhub mengutarakan harapannya agar ke depan minat pemudik yang menggunakan jasa program mudik gratis bertambah supaya lebih banyak lagi penumpang dan motor dapat diangkut secara cuma-cuma.

Selain itu, Wamenhub Bambang Susantono mengimbau agar pada masa mudik Lebaran mendatang, masyarakat tidak lagi mudik menggunakan sepeda motor yang dinilai rawan untuk perjalanan jarak jauh.

"Penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh sangat rawan dan berpotensi kecelakaan," kata Bambang.

Ia mengatakan bahwa karakteristik penggunaan sepeda motor relatif kurang stabil. Apalagi, data Kepolisian RI menunjukkan bahwa hingga Selasa (13/8), korban kecelakaan lalu lintas dalam Operasi Ketupat 2013 mencapai korban tewas sebanyak 630 orang.

Selain itu, jumlah korban luka berat 1.027 orang dan luka ringan sebanyak 3.728 orang.

Dari keseluruhan jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan hingga Selasa Operasi Ketupat 2013 tercatat sebanyak 4.933 kendaraan dengan mayoritas sepeda motor sebanyak 3.487 unit, disusul 793 unit mobil penumpang, 323 mobil barang, 186 unit bus, 125 kendaraan tidak bermotor, dan 19 kendaraan khusus.

Dengan masih tingginya angka kecelakaan, perlu dilakukan evaluasi mendalam yang lebih bertujuan menyelisik penyebab mengapa masih banyak peristiwa nahas tersebut terjadi.

Hal tersebut agar cita-cita "zero accident" dapat benar-benar terwujud dan agar berita positif kelancaran ini dapat didengungkan kembali pada musim mudik Lebaran mendatang.

(M040/D007)