Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas menyiapkan rencana aksi penyerapan cadangan pangan saat panen raya di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah, yang diperkirakan berlangsung pada April.

"Kemarin habis dibahas di raker (rapat kerja) termasuk nanti siang dengan Kantor Pusat Perum Bulog untuk penyerapan atau pengadaan pada tahun 2024," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa pagi.

Ia mengatakan rencana penyerapan atau pengadaan cadangan pangan tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika maupun hal-hal yang menjadi tantangan seperti produktivitas, harga, kualitas, dan jenis.

Baca juga: Jokowi salurkan bantuan cadangan pangan kepada warga Serang

Menurut dia, pihaknya telah mengantisipasi permasalahan tersebut dengan menyiapkan konsep di tingkat kantor cabang. "Dari pantauan kami di wilayah Banyumas Raya, saat ini hingga akhir bulan Januari di Cilacap sudah ada yang panen, yakni di wilayah Kecamatan Maos," katanya.

Kendati demikian, dia mengakui harga gabah hasil panen petani saat ini masih tergolong tinggi karena untuk gabah kering panen (GKP) mencapai Rp7.000 per kilogram dan gabah kering giling (GKG) sebesar Rp8.000 per kilogram.

Menurut dia, harga tersebut jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP), yakni GKP di tingkat petani sebesar Rp5.000 per kilogram dan GKP di tingkat penggilingan Rp5.100 per kilogram, sedangkan GKG di tingkat penggilingan sebesar Rp6.200 per kilogram dan GKG di gudang Perum Bulog Rp6.300 per kilogram.

"Tetapi kami nanti menyiapkan opsi-opsi bagaimana bisa menyerap untuk cadangan pangan. Ini sedang kami koordinasikan, nanti minggu ini saya insyaallah koordinasi dengan pemerintah daerah untuk rencana penyerapan cadangan pangan di saat panen raya yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan April," katanya.

Baca juga: Bapanas: Bantuan pangan beras bukan agenda politik jelang Pemilu 2024

Terkait dengan panen padi di sebagian wilayah Kecamatan Maos pada bulan Januari, Rasiwan mengatakan pihaknya hingga saat ini belum melakukan penyerapan terhadap gabah hasil panen petani tersebut selain karena harganya masih di atas HPP, kebutuhan di pasar umum masih tergolong besar.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya memprioritaskan kebutuhan pasar umum lebih dahulu dalam rangka mengisi stok beras di masyarakat yang sempat berkurang sebagai dampak dari El Nino pada musim kemarau tahun 2023.

Disinggung mengenai stok beras di gudang Perum Bulog Cabang Banyumas, dia mengatakan saat ini masih tersedia sekitar 9.000 ton, sehingga masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga datangnya masa panen padi di wilayah Banyumas Raya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mengajukan penambahan stok beras sebanyak 5.000 ton untuk mendukung pelaksanaan program-program pemerintah yang berkaitan dengan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta bantuan pangan.

"Kalau untuk target pengadaan pangan tahun 2024 di wilayah Banyumas Raya masih dibahas dengan kantor pusat. Saya yakin kantor pusat sudah berhitung kira-kira target tahun 2024 berapa, nanti kami mengikuti," kata Rasiwan.