Pemilu 2024
TKN Fanta Prabowo-Gibran sebut alutsista bekas belum tentu tidak layak
9 Januari 2024 10:45 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose (kanan) meninjau alutsista saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Osco Olfriady, mengatakan tidak semua alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bekas itu tidak layak pakai.
"Dalam dunia teknologi, mesin mempunyai umur produktivitasnya, sehingga itu akan menjadi barometer harga dan umur kedaluwarsa pemakaiannya. Artinya, setelah kedaluwarsa, bukan berarti langsung dibuang. Alat militer bukan makanan yang setelah tanggal kedaluwarsa tidak bisa dikonsumsi," kata Osco dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Osco, yang pernah bekerja di Industri Penerbangan Airbus GmbH di Jerman, pembelian alutsista terutama pesawat baru memakan waktu cukup lama. Bahkan, sumber daya manusia (SDM) yang nantinya bekerja untuk merawat mesin tersebut harus dilatih terlebih dahulu.
Oleh karena itu, pembelian alutsista bekas namun masih layak pakai, seperti yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dinilai sudah tepat.
"Kalau kita berharap beli baru terus, kita harus menunggu berapa tahun sampai alutista tersebut datang? Lantas bagaimana prajurit kita? Apakah harus menunggu? Jika perang terjadi seketika, seperti di Ukraina-Rusia, dan kita masih menunggu alutsista dikirim, bagaimana kita bisa siap dalam keadaan perang?" jelasnya.
Baca juga: Nusron sebut nilai jelek dari Anies dan Ganjar tak pengaruhi Prabowo
Polemik soal alutsista bekas itu muncul dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Saat itu, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista bekas oleh capres nomor 2 Prabowo yang juga masih aktif sebagai menhan.
Ganjar dan Anies kompak mengkritik perencanaan pertahanan Kementerian Pertahanan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI..
Prabowo pun merespons kritikan itu dengan mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh kedua capres tersebut keliru.
Baca juga: TPN pertanyakan alasan Prabowo yang bersikeras beli alusista usang
Prabowo menyatakan dia bersikap transparan dan mengajak keduanya bertemu di luar sesi debat, karena membahas masalah internal pertahanan suatu negara tidak pantas dilakukan secara terbuka.
"Sekarang waktunya enggak ada. Jadi, saya mengundang kami bicara, terbuka. Masa kami mau buka semua kekurangan kita di depan umum? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, masalah rahasia ada," ujar Prabowo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Timnas AMIN: Anggaran pertahanan dan pengadaan alutsista bukan rahasia
"Dalam dunia teknologi, mesin mempunyai umur produktivitasnya, sehingga itu akan menjadi barometer harga dan umur kedaluwarsa pemakaiannya. Artinya, setelah kedaluwarsa, bukan berarti langsung dibuang. Alat militer bukan makanan yang setelah tanggal kedaluwarsa tidak bisa dikonsumsi," kata Osco dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Osco, yang pernah bekerja di Industri Penerbangan Airbus GmbH di Jerman, pembelian alutsista terutama pesawat baru memakan waktu cukup lama. Bahkan, sumber daya manusia (SDM) yang nantinya bekerja untuk merawat mesin tersebut harus dilatih terlebih dahulu.
Oleh karena itu, pembelian alutsista bekas namun masih layak pakai, seperti yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dinilai sudah tepat.
"Kalau kita berharap beli baru terus, kita harus menunggu berapa tahun sampai alutista tersebut datang? Lantas bagaimana prajurit kita? Apakah harus menunggu? Jika perang terjadi seketika, seperti di Ukraina-Rusia, dan kita masih menunggu alutsista dikirim, bagaimana kita bisa siap dalam keadaan perang?" jelasnya.
Baca juga: Nusron sebut nilai jelek dari Anies dan Ganjar tak pengaruhi Prabowo
Polemik soal alutsista bekas itu muncul dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Saat itu, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista bekas oleh capres nomor 2 Prabowo yang juga masih aktif sebagai menhan.
Ganjar dan Anies kompak mengkritik perencanaan pertahanan Kementerian Pertahanan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI..
Prabowo pun merespons kritikan itu dengan mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh kedua capres tersebut keliru.
Baca juga: TPN pertanyakan alasan Prabowo yang bersikeras beli alusista usang
Prabowo menyatakan dia bersikap transparan dan mengajak keduanya bertemu di luar sesi debat, karena membahas masalah internal pertahanan suatu negara tidak pantas dilakukan secara terbuka.
"Sekarang waktunya enggak ada. Jadi, saya mengundang kami bicara, terbuka. Masa kami mau buka semua kekurangan kita di depan umum? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, masalah rahasia ada," ujar Prabowo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Timnas AMIN: Anggaran pertahanan dan pengadaan alutsista bukan rahasia
Pewarta: Walda Marison
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: