Jakarta (ANTARA) - Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengatakan pihaknya sama sekali tidak menggunakan kelompok orang bayaran untuk promosi (buzzer) sebagai cara untuk menangkal isu negatif.
“Tidak perlu menggunakan buzzer. Karena menggunakan buzzer itu hanya membangun pencitraan dan merusak citra orang lain dengan cara yang salah,” kata Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva saat ditemui di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut merupakan respons adanya isu negatif yang mengatakan bahwa capres nomor urut 1 Anies Baswedan disebut hanya bisa menata kata namun tidak untuk menata kota.
Ia mengatakan pihaknya akan melawan isu negatif yang beredar di masyarakat dengan cara memberikan pembuktian langsung melalui kinerja yang dilakukan.
“Kalau emas, orang akan tahu walaupun di dalam lumpur,” katanya.
Pada Senin, 13 November 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada hari Rabu, 14 Februari 2024.
Baca juga: Muhaimin: Dompet rakyat terisi dan belanja murah tanggung jawab negara
Baca juga: Hasto nilai perlu ada perbaikan Debat Capres-Cawapres
Pemilu 2024
Dewan Pakar AMIN soal tangkal isu negatif: Tidak perlu pakai buzzer
8 Januari 2024 23:13 WIB
Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva saat ditemui di Jakarta, Senin (8/1/2024). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: