Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, bahwa arus mudik Idul Fitri 1434 Hijriah yang baru berlalu lebih lancar dibandingkan dengan saat Lebaran 2012.

"Berdasarkan pemantauan kami, secara umum arus mudik tahun ini lebih lancar dibandingkan tahun lalu," kata Djoko Kirmanto dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum yang diterima ANTARA, di Jakarta, Rabu.

Menurut Djoko, sejumlah faktor yang mendukung arus mudik 2013 lebih lancar antara lain adalah kapasitas jalan yang diperbaiki dan ditambah oleh pemerintah.

Setelah kapasitas jalan diperbaiki dan ditambah, ujar dia, belum ada keluhan dari pemudik terkait kesiapan infrastruktur jalan pada saat mudik.

"Kemacetan terjadi lebih karena volume kendaraan bukan disebabkan kondisi jalan," katanya.

Menteri PU juga mengatakan, tim dari Kepolisian Republik Indonesia juga layak dipuji karena telah bekerja keras guna menertibkan pasar tumpah dan mengatur perjalanan.

Selain itu, Djoko Kirmanto juga mengapresiasi adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengemudikan kendaraan dengan tertib serta mempersiapkan kendaraannya secara prima sebelum mudik.

Ia juga mengapresiasi banyaknya mudik gratis yang diselenggarakan antara lain oleh perusahaan swasta, BUMN, dan partai politik.

"Kementerian Perhubungan juga menyediakan banyak kendaraaan untuk mudik gratis," tambah Djoko.

Kementerian Perhubungan sebelumnya menyatakan bahwa pergerakan arus mudik pada Lebaran 2013 berjalan relatif lancar serta beragam instansi terkait juga siap dalam menghadapi arus balik.

"Penyelenggaraan angkutan Lebaran 2013 untuk arus mudik relatif lancar tanpa halangan berarti," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

Menurut Bambang, lonjakan berarti dalam arus mudik khususnya untuk transportasi jalan terjadi pada H-4 dan H-3, sedangkan puncaknya berlangsung H-3 atau Senin (5/8).

Ia berpendapat terjadinya persebaran arus mudik yang merata di semua jalur juga berkontribusi pada kelancaran arus lalu lintas, karena tidak terjadi pembebanan puncak di jalur pantai utara Jawa (Pantura) yang selama ini jadi tumpuan perjalanan pulang kampung itu.

Selain itu, ujar dia, tersebarnya arus kendaraan juga disebabkan langkah pelaksanaan sistem buka tutup yang tepat dan terkoordinasi dengan posko-posko di lapangan.

"Ini juga merupakan hasil kerja keras teman-teman di lapangan," katanya.