Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan penggunaan kekuatan dan senjata dalam menangani aksi demonstrasi di Mesir secara berlebihan bertentangan dengan nilai demokrasi dan kemanusiaan sehingga harus segera dihentikan.
"Penggunaan kekuatan dan senjata militer terhadap demonstran di Mesir, apalagi berlebihan, bertentangan dengan nilai demokrasi dan kemanusiaan," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Kamis.
Kepala Negara mengatakan situasi di Mesir makin memprihatinkan. Korban jiwa mulai berjatuhan dan Indonesia berharap keadaan tidak memburuk.
"Saya berpendapat meskipun sulit, solusinya haruslah `win-win` didahului dengan penghentian semua aksi kekerasan dari kedua belah pihak," katanya.
Presiden Yudhoyono kembali menyerukan agar kalangan sipil dan militer di Mesir bekerjasama untuk mengelola reformasi di negara tersebut.
"15 tahun lalu, Indonesia juga mengalami goncangan politik dan keamanan. Namun bisa diatasi karena militer dan sipil berkolaborasi untuk reformasi," paparnya.
Ditambahkannya, "militer Indonesia lakukan reformasi internal dan dukung demokrasi. Pemimpin politik sipil juga ajak militer untuk bersama lakukan perubahan."
Presiden berharap kekerasan di Mesir segera berakhir.
:58:01
Presiden: penggunaan senjata atasi demonstrasi Mesir berlebihan
15 Agustus 2013 08:34 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: