Pembangunan Monumen Reyog Ponorogo capai 50 persen
8 Januari 2024 20:21 WIB
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat meninjau pembangunan mega proyek MRMP di Desa Sampung, Ponorogo. (ANTARA/HO - Prokopim Ponorogo)
Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Pembangunan Monumen Reyog dan Museum Peradaban (MRMP) setinggi 126 meter di Gunung Gamping Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, saat ini telah mencapai 50 persen dan diharapkan rampung sebelum akhir 2024.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Ponorogo, Senin, memastikan pihaknya terus memantau perkembangan dan kemajuan pelaksanaan proyek yang diproyeksikan bakal menjadi ikon infrastruktur daerah itu.
"Kemarin saya sudah ke sana untuk cek, saya naik sampai lantai 14, dan ternyata tinggi sekali, kurang 60 meter lagi sampai di atas sana," kata Sugiri saat dikonfirmasi awak media di Ponorogo, Senin.
Saat ini, lanjut dia, beberapa tiang penyangga Monumen Reyog juga mulai dikerjakan.
Ia pun berharap rangkaian patung reyog bisa disusun pada beberapa bulan ke depan sehingga target pembangunan MRMP bisa tepat waktu, tuntas pada akhir tahun 2024 ini.
Baca juga: Pembangunan Monumen Reyog Ponorogo capai 30 persen
Baca juga: Menparekraf Sandiaga usulkan Grebeg Suro jadi festival internasional
"Jika terus on the track (sesuai jadwal) Desember nanti sudah bisa diresmikan dan bisa dinikmati oleh masyarakat," katanya.
Selain pengerjaan tiang penyangga, beberapa public utility yang juga mulai dibangun, mulai perbaikan jalan, saluran irigasi, pengairan hingga rumah seputar monumen bakal dipercantik.
"Termasuk penataan bangunan sekitar monumen yang akan ditata dan direvitalisasi," imbuhnya.
Dengan penambahan sarana-sarana yang akan dibangun tersebut, diharapkan nantinya menjadi satu kesatuan ekosistem wisata dan mendukung MRMP.
"Tidak hanya monumen, tapi begitu masuk sekitar Desa Sampung kawasannya terlihat zona wisata yang indah dan nyaman," katanya.
Proyek pembangunan Monumen Reyog dan Museum Ponorogo (MRMP) telah dimulai sejak 2023 dengan anggaran sebesar Rp76,6 miliar.
Monumen ini dibangun di atas Lagan aset daerah setempat yang berlokasi di Gunung Gamping, Desa Sampu, Kabupaten Ponorogo.
Lokasi ini konon dipilih karena lokasinya yang cukup tinggi, sehingga struktur monumen yang sekaligus menjadi museum peradaban tersebut bisa dilihat dari daerah lain di sekitarnya.
Bangunan monumen yang didesain memiliki 26 lantai dengan ketinggian 126 meter menggunakan material GRZ.
Jika sudah jadi sesuai rancangan awal, monumen ini diklaim memiliki ketinggian di atas konstruksi Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang memiliki ketinggian 105 meter.
Tidak hanya museum peradaban Ponorogo, mega proyek yang mendapat dukungan pendanaan dari APBN tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan fasilitas hotel yang menyatu dengan patung reyog di atasnya.
Pada tahap ini PT Widya Satria Surabaya selaku kontraktor telah menyelesaikan 50,7 persen pekerjaan.
Baca juga: Pemprov Jatim gelar bazaar pasar murah di Ponorogo
Baca juga: Ponorogo segera miliki pusat ekonomi dan wisata di tengah kota
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Ponorogo, Senin, memastikan pihaknya terus memantau perkembangan dan kemajuan pelaksanaan proyek yang diproyeksikan bakal menjadi ikon infrastruktur daerah itu.
"Kemarin saya sudah ke sana untuk cek, saya naik sampai lantai 14, dan ternyata tinggi sekali, kurang 60 meter lagi sampai di atas sana," kata Sugiri saat dikonfirmasi awak media di Ponorogo, Senin.
Saat ini, lanjut dia, beberapa tiang penyangga Monumen Reyog juga mulai dikerjakan.
Ia pun berharap rangkaian patung reyog bisa disusun pada beberapa bulan ke depan sehingga target pembangunan MRMP bisa tepat waktu, tuntas pada akhir tahun 2024 ini.
Baca juga: Pembangunan Monumen Reyog Ponorogo capai 30 persen
Baca juga: Menparekraf Sandiaga usulkan Grebeg Suro jadi festival internasional
"Jika terus on the track (sesuai jadwal) Desember nanti sudah bisa diresmikan dan bisa dinikmati oleh masyarakat," katanya.
Selain pengerjaan tiang penyangga, beberapa public utility yang juga mulai dibangun, mulai perbaikan jalan, saluran irigasi, pengairan hingga rumah seputar monumen bakal dipercantik.
"Termasuk penataan bangunan sekitar monumen yang akan ditata dan direvitalisasi," imbuhnya.
Dengan penambahan sarana-sarana yang akan dibangun tersebut, diharapkan nantinya menjadi satu kesatuan ekosistem wisata dan mendukung MRMP.
"Tidak hanya monumen, tapi begitu masuk sekitar Desa Sampung kawasannya terlihat zona wisata yang indah dan nyaman," katanya.
Proyek pembangunan Monumen Reyog dan Museum Ponorogo (MRMP) telah dimulai sejak 2023 dengan anggaran sebesar Rp76,6 miliar.
Monumen ini dibangun di atas Lagan aset daerah setempat yang berlokasi di Gunung Gamping, Desa Sampu, Kabupaten Ponorogo.
Lokasi ini konon dipilih karena lokasinya yang cukup tinggi, sehingga struktur monumen yang sekaligus menjadi museum peradaban tersebut bisa dilihat dari daerah lain di sekitarnya.
Bangunan monumen yang didesain memiliki 26 lantai dengan ketinggian 126 meter menggunakan material GRZ.
Jika sudah jadi sesuai rancangan awal, monumen ini diklaim memiliki ketinggian di atas konstruksi Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang memiliki ketinggian 105 meter.
Tidak hanya museum peradaban Ponorogo, mega proyek yang mendapat dukungan pendanaan dari APBN tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan fasilitas hotel yang menyatu dengan patung reyog di atasnya.
Pada tahap ini PT Widya Satria Surabaya selaku kontraktor telah menyelesaikan 50,7 persen pekerjaan.
Baca juga: Pemprov Jatim gelar bazaar pasar murah di Ponorogo
Baca juga: Ponorogo segera miliki pusat ekonomi dan wisata di tengah kota
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: