Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Departemen Hubungan Internasional menggelar kegiatan bertajuk “Nobar Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2024 dan Bincang Polugri Bersama Kementerian Luar Negeri" di Aula LPPM Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin.

Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) merupakan inisiatif Kementerian Luar Negeri untuk menjalankan akuntabilitas dan transparansi, di mana Menteri Luar Negeri menyampaikan pencapaian diplomasi Indonesia dalam setahun dan menyoroti prioritas kebijakan luar negeri di tahun mendatang.

Menlu Retno L P Marsudi, dalam sambutannya memaparkan sembilan tahun perjalanannya di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo. PPTM ini menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban publik dari pelaksanaan diplomasi Indonesia.

Politik luar negeri dijalankan di tengah dunia yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Menyikapi dinamika tersebut Politik Luar Negeri Indonesia dijalankan secara konsisten berdasarkan prinsip bebas aktif, berkiblat kepada kepentingan nasional dan berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai mandat konstitusi.

Baca juga: 20 Tim Unhas lolos pendanaan riset I-CORE dari Kemendikbudristek

Baca juga: Unhas dan Dubes Prancis perkuat kerja sama bilateral


"Izinkan saya, menyampaikan capaian berdasar prioritas 4+1, yang dicanangkan di awal pemerintahan, selama hampir 10 tahun terakhir.” kata Menlu.

Dalam paparannya tersebut, Menlu Retno, secara umum menjelaskan prioritas 4+1, yakni Penguatan Diplomasi Ekonomi; Diplomasi Perlindungan; Diplomasi Kedaulatan dan Kebangsaan; Peningkatan Kontribusi dan Kepemimpinan Indonesia di Kawasan dan Dunia; plus Penguatan Infrastruktur Diplomasi.

PPTM 2024 ini diadakan di Gedung Merdeka kota Bandung, kota yang amat bersejarah bagi perjalanan diplomasi Indonesia, serta disiarkan secara live streaming melalui Kanal Youtube MoFA Indonesia.

Sementara itu, menanggapi pidato PPTM 2024 ini, Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya menyampaikan rasa kebanggaan dan menekankan kesadaran akan pentingnya diplomasi dalam dunia global.

Melalui kekokohan dan perkuatan rasa percaya diri, kita dapat mengembangkan kapasitas kita sebagai bagian dari perjalanan panjang Indonesia.

Laporan Menlu dalam perjalanan kaleidoskop 2023, kata Prof JJ, mencerminkan perjalanan panjang dan dinamika dalam ranah diplomasi.

"Kita menyadari betapa pentingnya posisi Kementerian Luar Negeri dan diplomasi sebagai instrumen utama dalam mencapai kemajuan. Di tengah gejolak dunia, diplomasi menjadi tulang punggung dalam menjaga perdamaian dan memperkokoh hubungan antarnegara,” kata Prof JJ.

Sebagai kelanjutan acara, dilangsungkan diskusi bersama yang melibatkan kehadiran Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri, yaitu Muhsin Syihab, dan Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, Profesor H. Darwis, MA, PhD.

Diskusi ini menjadi forum interaktif yang memungkinkan pertukaran gagasan dan pandangan antara praktisi berpengalaman dan akademisi terkemuka di bidang hubungan internasional.

Keberadaan Muhsin Syihab sebagai staf ahli membawa perspektif praktis dari Kementerian Luar Negeri, sementara Profesor Darwis memberikan kontribusi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman akademisnya.

Diskusi itu diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang perkembangan terkini di dunia hubungan internasional, menggali potensi kerjasama antarlembaga, dan memperkaya pemahaman para peserta terkait isu-isu global.*

Baca juga: Mahasiswa Unhas raih 470 prestasi selama 2023

Baca juga: Unhas terima hibah kapal 109 GT dari Kejaksaan Agung