"Itu fenomena tarikan sungai karena memang lagi curah hujan tinggi, sehingga daerah sempadan tertarik oleh air," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Oktory mengungkapkan daerah sempadan sungai memang punya potensi mengalami bencana geologi berupa gerakan tanah karena litologi tanah aluvium atau endapan.
Baca juga: BPBD Bekasi minta warga waspada bencana puncak musim hujan
Lebih lanjut Oktory mengimbau masyarakat yang bermukim pada kawasan sempadan sungai agar selalu waspada saat musim hujan tiba, karena ancaman bukan saja datang dari banjir, tetapi juga gerakan tanah.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pada Sabtu (6/1) sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan gerakan tanah di Desa Sukamukti dan Desa Sukabungah yang berlokasi di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Fenomena geologi itu menyebabkan ruas jalan penghubung kedua desa rusak akibat gerakan tanah.
Baca juga: Memitigasi dampak banjir di Kabupaten Bekasi