Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.500 meter yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef mengatakan erupsi itu terjadi pukul 17.22 Wita dengan warna abu putih, kelabu, hingga cokelat mengarah ke utara.

"Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Herman dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin.

PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi serta sektoral 4 kilometer pada arah barat-laut-utara dan barat daya dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tersebut.

Baca juga: Pelni Larantuka salurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Lewotobi

Baca juga: Danrem 161 Wira Sakti jamin layanan makanan bagi pengungsi erupsi
PVMBG juga mengimbau masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, maka masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).

Selama periode 1 hingga 31 Desember 2023, PVMBG mencatat ada peningkatan signifikan pada aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

Rekahan baru di arah timur laut muncul yang membuat embusan asap kawah semakin melebar, sehingga tingkat ancaman menjadi semakin meningkat.

Pada 1 Januari 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut resmi naik status dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga.*

Baca juga: Polda NTT bantu alat inovasi air bersih bagi warga terdampak erupsi

Baca juga: PMII Kupang galang dana untuk bantu korban erupsi gunung Lewotobi