Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Rabu sore bergerak melemah sebesar lima poin terhadap dolar AS menyusul ekspektasi pelaku pasar uang bahwa pengurangan stimulus keuangan Amerika Serikat akan dilakukan.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar lima poin menjadi Rp10.290 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.285 per dolar AS.

Kepala riset Monex Investindo futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu mengatakan dolar AS kembali menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah pada Rabu setelah positifnya penjualan ritel AS sehingga menguatkan eskpektasi The Fed akan segera memangkas stimulus keuangannya.

"Pemangkasan stimulus keuangan AS itu hanya masalah waktu," kata dia.

Analis PT Nusantara Capital Securities, I Made Adi Saputra menambahkan saat ini nilai tukar rupiah cenderung bergerak melemah terhadap dolar AS dipicu oleh neraca perdagangan Indonesia yang masih defisit.

Menurut dia, interensi BI terhadap nilai tukar rupiah tidak perlu terlalu aktif, serahkan saja kepada mekanisme pasar, ada saatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS akan kembali menguat.

"Menjaga ketersediaan dolar AS lebih penting dilakukan oleh BI. Kelihatannya BI akan cenderung berhati-hati terhadap langkahnya," ujarnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp10.297 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.292 per dolar AS.