Pengamat: Jalur ganda kereta api penting untuk mencegah kecelakaan
8 Januari 2024 15:33 WIB
Jalur kereta di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka yang menjadi titik kecelakaan kereta Turangga dan Kereta Commuterline Bandung Raya tengah diujicoba, Sabtu (6/1/2024). ANTARA/HO KAI Daop 2
Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi dan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut jalur ganda (double track) menjadi salah satu hal penting untuk mencegah kecelakaan. Selain itu, kepatuhan menjalankan aturan dan prosedur keselamatan perjalanan kereta api juga menjadi faktor yang lebih penting untuk menghindari kecelakaan yang fatal.
"Pembangunan jalur ganda tengah dikerjakan Balai Perkeretaapian Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pembangunan jalur ganda ini ditargetkan rampung tahun 2024, sehingga sekarang pengerjaan jalur ganda belum rampung," kata Djoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Tabrakan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya pada Jumat (5/1) yang terjadi di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Jawa Barat. Di jalur ini, jalur kereta api masih tunggal (single track), makanya perjalanan kereta api dua arah harus berjalan bergantian.
Selain itu, lintasan ini tergolong ramai bahkan dalam keseharian dilintasi 60 commuter line dan 22 KA jarak jauh. Di masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ada penambahan empat perjalanan KA jarak jauh, sehingga total 26 KA jarak jauh melintas setiap hari.
Berdasarkan data dari Balai Teknik Perkeretapian (BTP) Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, kata Djoko terkait dengan jalur tunggal pada lokasi kecelakaan itu, sejatinya tengah merencanakan pengerjaan jalur ganda pada pelintasan tersebut.
Proyek ini bagian dari upaya peningkatan jumlah jalur kereta api di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Proyek rel ganda itu membentang sejauh 23 kilometer dan terbagi ke dalam dua tahap. Tahap I terbentang mulai dari Gedebage-Cimekar-Rancaekek-Haurpugur sejauh 14 kilometer dan tahap II sepanjang 9 kilometer yang terbagi dua rute, yakni dari Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka.
"Pengerjaan proyek ini dilakukan tahun jamak (multi year). Sayangnya, belum usai proyek ini terwujud, rute Haurpugur-Cicalengka telah menelan j korban akibat tabrakan antar KA," ucap Djoko.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa pembangunan jalur kereta api ganda (double track) di petak lokasi kecelakaan KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya rampung pada pertengahan 2024.
Lokasi kecelakaan di petak jalur Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka di Kabupaten Bandung ini memang terdiri dari satu jalur saja hingga menyulitkan dan menghambat laju lalu lintas kereta api.
"Pembangunan double track kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Mohammad Risal Wasal), semester 1 tahun 2024 ini selesai untuk di lokasi kemarin, sehingga double track semua di Bandung sudah beres pada semester 1 tahun 2024," kata Bey di Kantor PT KAI, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/1).
Baca juga: PT KAI tingkatkan AOP jalur Stasiun Haurpugur dan Cicalengka
Baca juga: KAI sebut telah berikan data sepenuhnya soal kecelakaan Cicalengka
Baca juga: Dua korban luka kecelakaan Cicalengka masih dirawat di RS
"Pembangunan jalur ganda tengah dikerjakan Balai Perkeretaapian Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pembangunan jalur ganda ini ditargetkan rampung tahun 2024, sehingga sekarang pengerjaan jalur ganda belum rampung," kata Djoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Tabrakan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya pada Jumat (5/1) yang terjadi di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Jawa Barat. Di jalur ini, jalur kereta api masih tunggal (single track), makanya perjalanan kereta api dua arah harus berjalan bergantian.
Selain itu, lintasan ini tergolong ramai bahkan dalam keseharian dilintasi 60 commuter line dan 22 KA jarak jauh. Di masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ada penambahan empat perjalanan KA jarak jauh, sehingga total 26 KA jarak jauh melintas setiap hari.
Berdasarkan data dari Balai Teknik Perkeretapian (BTP) Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, kata Djoko terkait dengan jalur tunggal pada lokasi kecelakaan itu, sejatinya tengah merencanakan pengerjaan jalur ganda pada pelintasan tersebut.
Proyek ini bagian dari upaya peningkatan jumlah jalur kereta api di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Proyek rel ganda itu membentang sejauh 23 kilometer dan terbagi ke dalam dua tahap. Tahap I terbentang mulai dari Gedebage-Cimekar-Rancaekek-Haurpugur sejauh 14 kilometer dan tahap II sepanjang 9 kilometer yang terbagi dua rute, yakni dari Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka.
"Pengerjaan proyek ini dilakukan tahun jamak (multi year). Sayangnya, belum usai proyek ini terwujud, rute Haurpugur-Cicalengka telah menelan j korban akibat tabrakan antar KA," ucap Djoko.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa pembangunan jalur kereta api ganda (double track) di petak lokasi kecelakaan KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya rampung pada pertengahan 2024.
Lokasi kecelakaan di petak jalur Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka di Kabupaten Bandung ini memang terdiri dari satu jalur saja hingga menyulitkan dan menghambat laju lalu lintas kereta api.
"Pembangunan double track kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Mohammad Risal Wasal), semester 1 tahun 2024 ini selesai untuk di lokasi kemarin, sehingga double track semua di Bandung sudah beres pada semester 1 tahun 2024," kata Bey di Kantor PT KAI, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/1).
Baca juga: PT KAI tingkatkan AOP jalur Stasiun Haurpugur dan Cicalengka
Baca juga: KAI sebut telah berikan data sepenuhnya soal kecelakaan Cicalengka
Baca juga: Dua korban luka kecelakaan Cicalengka masih dirawat di RS
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: