Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut kebijakan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) tidak dapat dijelaskan secara lengkap dalam forum yang waktunya terbatas termasuk saat sesi debat pemilihan presiden (pilpres).

Oleh karena itu, Prabowo saat sesi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam, mengundang capres lainnya, yaitu Anies Baswedan (calon presiden nomor urut 1) dan Ganjar Pranowo (capres nomor urut 3), untuk duduk bersama dan membuka data-data terkait kebijakan pertahanan, termasuk terkait pembelian alutsista.

"Oh, tidak bisa, saya tidak dikasih waktu, jadi anda tidak fair (adil), anda minta kasih penjelasan begitu rumit, tetapi waktu saya terbatas," kata Prabowo menanggapi pernyataan Ganjar yang menolak ajakan duduk bersama itu.

Ganjar menyampaikan secara langsung di atas panggung debat: "Saya butuh hari ini".

Baca juga: Soal pembelian alutsista bekas, Prabowo: Usia pemakaian masih bagus

Baca juga: Ganjar: Perencanaan dalam membangun sistem pertahanan harus konsisten


Menurut Ganjar, Prabowo seharusnya mampu menjelaskan di atas panggung debat data-data yang benar terkait kebijakan-kebijakan pertahanannya. Pasalnya, Prabowo menilai data-data yang disampaikan Ganjar dan Anies kepada dirinya keliru.

"Jadi, banyak data, mungkin niat Bapak baik, mungkin tim Bapak, staf Bapak keliru memberi masukan," kata Prabowo kepada Ganjar saat keduanya membahas pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF) termasuk soal pembelian alutsista bekas.

Ganjar dan Anies dalam sesi debat kompak melemparkan kritik pembelian alutsista bekas Prabowo. Keduanya meyakini penggunaan alutsista bekas berisiko terhadap keselamatan prajurit.

Walaupun demikian, Prabowo menjawab kritik itu. Dia menjelaskan pembelian alutsista tidak dilihat dari baru atau bekasnya, tetapi dari masa pakai-nya, misalnya, jam terbang (flying hour) untuk pesawat.

"Tentunya, pastinya, kita mau yang terbaik untuk prajurit kita," kata Prabowo.

Baca juga: Anies: Pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan

Debat ketiga Pilpres 2024, yang merupakan kelanjutan debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga pasangan capres-cawapres sebagai peserta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan calon nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (pasangan calon nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (pasangan calon nomor urut 3).