Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat hujan deras yang turun sejak pagi hingga sore di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (7/1) memicu terjadinya bencana tanah longsor dan banjir.

"Tidak ada korban luka maupun jiwa pada kejadian bencana hidrometeologi. Hingga kini petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) masih melakukan asesmen di lokasi kejadian," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Minggu.

Adapun bencana tanah longsor terjadi di Kampung Lio, RT 003 /04, Desa Mekarsari, Kecamatan Sagaranten. Tebing tanah dengan panjang sekitar 10 meter dan tinggi tiga meter sempat menutup akses jalan desa, namun sudah kembali bisa dilewati dan mengancam satu rumah warga.

Kemudian untuk bencana banjir terjadi di Kampung Cibeber, RT 006/002, Desa Sukamanah, Kecamatan Cimanggu. Banjir ini dipicu hujan deras sehingga debit air sungai meningkat dan meluap.

Baca juga: Ada 12 kelurahan di Jaksel yang masih tergenang air hingga Minggu malam

Baca juga: Legislator desak BPBD DKI siagakan petugas di wilayah rawan banjir

Baca juga: BNPB apresiasi Pemkab Karawang tangani banjir


Dampak dari banjir ini, jalur penghubung antara Kecamatan Cimanggu dengan Kalibunder tertutup air sehingga tidak bisa dilewati kendaraan selama dua jam. Arus lalu lintas pun dialihkan untuk menggunakan jalan desa Jalur Puncak Manggah.

Namun, untuk saat ini arus lalu lintas dari arah Kecamatan Kalibunder menuju Cimanggu atau sebaliknya sudah bisa kembali dilalui kendaraan karena banjir sudah surut. Tetapi sejumlah personel gabungan dari BPBD, TNI dan Polri masih bersiaga di lokasi guna mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

Banjir juga terjadi di Kampung Gadog, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas akibat meluapnya Sungai Cimandiri. Sejumlah rumah dikabarkan terendam air sungai yang meluap, namun belum diketahui berapa rumah maupun fasilitas lainnya yang terdampak bencana itu.

Hingga saat ini petugas BPBD bersama unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkopimcam) masih melakukan pendataan dan membantu membersihkan rumah warga yang terdampak banjir.

Sandra pun mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi yang dipicu oleh cuaca buruk.

Baca juga: Diguyur hujan deras sejumlah wilayah di Kota Serang terendam banjir

Baca juga: Ruas jalan dan RT yang tergenang di DKI bertambah