Beijing (ANTARA) - Bursa berjangka China mencatat perdagangan yang pesat, baik dari segi volume maupun omzet (turnover), pada 2023, demikian menurut data dari China Futures Association.

Volume transaksi bursa berjangka mencapai 8,5 miliar lot pada tahun lalu, naik 25,6 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut asosiasi tersebut.

Zhengzhou Commodity Exchange mengambil bagian terbesar dari total volume transaksi, yakni sebesar 41,56 persen.

Omzet perdagangan bursa berjangka China naik 6,28 persen (yoy), menjadi 568,51 triliun yuan (1 yuan = Rp2.170) atau sekitar 80 triliun dolar.

Shanghai Futures Exchange mencatat proporsi terbesar dari total omzet bursa berjangka China, dengan 26,61 persen, kata asosiasi tersebut.