"Penurunannya 45 sampai 50 persen. Begitupun dengan korban tewas, tahun lalu sampai H+2 sebanyak 40 sampai 50 orang sekarang 29 orang," kata Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius, di Bandung, Selasa.
Usai menghadiri Silahturahim Idul Fitri 1434 Hijriah di parkir barat Gedung Sate Bandung, ia menjelaskan, jumlah kecelakaan lalu lintas sejak awal arus mudik hingga tiga hari setelah Lebaran tercatat 113 kasus, lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kecelakaan lalu lintas pada kurun yang sama tahun 2012 yang mencapai 213 kasus.
Tingkat kemacetan lalu lintas kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran 2013, menurut dia, juga berhasil dikurangi.
"Tahun lalu dari Cikopo sampai dengan Losari, sampai dengan 24 jam. Saya punya target dari Kapolri harus 16 jam. Tapi yang terjadi malah 10 jam," katanya.
Menurut dia, upaya untuk mengatasi kemacetan antara lain dilakukan dengan memantau lalu lintas kendaraan di jalur mudik-balik melalui kamera pengawas (CCTV) serta menyiagakan petugas untuk mengambil langkah untuk mencegah kemacetan.
"Sehingga semua beban volume kendaraan yang dari arus mudik maupun arus balik terserap di semua jalur," katanya.
Ia menambahkan, langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiagakan derek dan alat berat di jalur mudik-balik yang rawan macet juga sangat membantu upaya mengurangi kemacetan.
"Tahun lalu dari Cikopo sampai dengan Losari, sampai dengan 24 jam. Saya punya target dari Kapolri harus 16 jam. Tapi yang terjadi malah 10 jam," katanya.
Menurut dia, upaya untuk mengatasi kemacetan antara lain dilakukan dengan memantau lalu lintas kendaraan di jalur mudik-balik melalui kamera pengawas (CCTV) serta menyiagakan petugas untuk mengambil langkah untuk mencegah kemacetan.
"Sehingga semua beban volume kendaraan yang dari arus mudik maupun arus balik terserap di semua jalur," katanya.
Ia menambahkan, langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiagakan derek dan alat berat di jalur mudik-balik yang rawan macet juga sangat membantu upaya mengurangi kemacetan.
"Sehingga begitu ada kemacetan, ada mogok dan sebagainya, kita cepat evakuasi. Sehingga tidak mengganggu," katanya.
Ketika ditanyakan tentang kemungkinan Polda Jawa Barat memperpanjang Operasi Ketupat Lodaya 2013 untuk mengantisipasi gelombang kedua arus balik, Suhardi mengatakan, "Enggak kita, itu operasi terpusat. Kalau pun ada, itu pun manajemen operasi rutin yang ditingkatkan dari kita. Kita situasional. Kalau masih dibutuhkan, Jawa Barat nanti bikin sendiri."
Ketika ditanyakan tentang kemungkinan Polda Jawa Barat memperpanjang Operasi Ketupat Lodaya 2013 untuk mengantisipasi gelombang kedua arus balik, Suhardi mengatakan, "Enggak kita, itu operasi terpusat. Kalau pun ada, itu pun manajemen operasi rutin yang ditingkatkan dari kita. Kita situasional. Kalau masih dibutuhkan, Jawa Barat nanti bikin sendiri."