Sindikat Jurnalis desak Israel fasilitasi jurnalis terluka di Gaza
6 Januari 2024 13:48 WIB
Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis peliput konflik Israel di Gaza, Palestina pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023). Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap para jurnalis yang bertugas maupun rekan mereka yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina. ANTARAFOTO/Maulana Surya/Spt.
Gaza (ANTARA) - Sindikat Jurnalis Palestina menekankan bahwa kematian jurnalis Akram al-Shafi menyoroti penderitaan jurnalis yang terluka di Gaza.
Jurnalis Palestina, Akram al-Shafi, meninggal akibat luka kritis selama serangan dan pengepungan rumah sakit Al-Shifa di Gaza yang dilakukan Israel.
Melalui pernyataan Sindikat Jurnalis mengimbau semua pihak terkait untuk menekan otoritas pendudukan agar memfasilitasi akses keluar bagi jurnalis yang terluka akibat agresi guna mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza.
Sindikat mencatat bahwa pendudukan Israel menolak permintaan pemindahan medis yang diajukan untuk al-Shafi.
Menurut Sindikat, sedikitnya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri.
Kematian al-Shafi menambah jumlah jurnalis yang gugur selama agresi Israel menjadi 103 orang.
Sumber: WAFA
Baca juga: Serangan Israel tewaskan 106 jurnalis Gaza dalam 84 hari
Baca juga: Perang Gaza adalah "konflik paling berbahaya" bagi para jurnalis
Baca juga: PBB tegaskan semua pihak harus taati hukum HAM dan lindungi jurnalis
Jurnalis Palestina, Akram al-Shafi, meninggal akibat luka kritis selama serangan dan pengepungan rumah sakit Al-Shifa di Gaza yang dilakukan Israel.
Melalui pernyataan Sindikat Jurnalis mengimbau semua pihak terkait untuk menekan otoritas pendudukan agar memfasilitasi akses keluar bagi jurnalis yang terluka akibat agresi guna mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza.
Sindikat mencatat bahwa pendudukan Israel menolak permintaan pemindahan medis yang diajukan untuk al-Shafi.
Menurut Sindikat, sedikitnya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri.
Kematian al-Shafi menambah jumlah jurnalis yang gugur selama agresi Israel menjadi 103 orang.
Sumber: WAFA
Baca juga: Serangan Israel tewaskan 106 jurnalis Gaza dalam 84 hari
Baca juga: Perang Gaza adalah "konflik paling berbahaya" bagi para jurnalis
Baca juga: PBB tegaskan semua pihak harus taati hukum HAM dan lindungi jurnalis
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: