PM Kepulauan Solomon terkesan kemajuan Papua
12 Agustus 2013 20:59 WIB
Presiden Susilo Yudhoyono (kiri) menerima kunjungan perdana Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, di Istana Bogor, Jabar, Senin (12/8). Kedua kepala pemerintahan membahas peningkatan kerjasama bilateral, yaitu di bidang ekonomi dan program capacity building. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, terkesan dengan perkembangan pembangunan di Papua; dia melihat sendiri berbagai kemajuan di Papua seturut kesempatan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada delegasi negara di Pasifik Selatan itu.
"Saya cukup terkesan dengan kemajuan yang terjadi di Papua. Seperti yang anda ketahui saya diberi kesempatan, kehormatan untuk mengunjungi Papua," katanya, saat menjawab pertanyaan wartawan di Istana Bogor, Senin, seusai pertemuan dengan Presiden Susilo Yudhoyono.
Lilo menambahkan, perlu mempersiapkan masyarakat Papua secara lebih baik, membangun kapasitas untuk hubungan yang lebih baik dalam pembangunan.
"Saya pikir hal yang paling penting adalah kita harus konsentrasi dalam keterhubungan masyarakat, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan memberikan kehidupan yang lebih baik," katanya.
Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan secara terpisah, kunjungan delegasi negara di Pasifik Selatan tersebut telah menjadi saksi keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun Papua.
Hal ini, menurut Faizasyah, ditegaskan Lilo dalam pertemuannya dengan Yudhoyono di Istana Bogor.
"Kesempatan yang diberikan untuk sebagian delegasinya untuk berkunjung ke Papua membuka mata mereka, Indonesia bersungguh-sungguh dalam memajukan wilayah-wilayah kita bahkan di Papua sekalipun," katanya.
Penegasan tersebut, menurut Faizasyah, menjadi saksi sekaligus membantah informasi negatif tentang Papua yang selama ini berkembang.
"Dengan demikian kami menangkap apa yang ditangkap di luar sebagai informasi yang cenderung negatif atas Papua dengan demikian terbantahkan," katanya.
Sementara itu, ini merupakan kunjungan pertama Perdana Menteri Solomon Gordon Darcy Lilo ke Indonesia. Kunjungan PM Gordon di Indonesia dijadwalkan 11-14 Aguatus 2013.
Pertemuan dengan Presiden Yudhoyono di Istana Bogor menjadi salah satu agenda dari rangkaian kunjungannya di Indonesia.
"Saya cukup terkesan dengan kemajuan yang terjadi di Papua. Seperti yang anda ketahui saya diberi kesempatan, kehormatan untuk mengunjungi Papua," katanya, saat menjawab pertanyaan wartawan di Istana Bogor, Senin, seusai pertemuan dengan Presiden Susilo Yudhoyono.
Lilo menambahkan, perlu mempersiapkan masyarakat Papua secara lebih baik, membangun kapasitas untuk hubungan yang lebih baik dalam pembangunan.
"Saya pikir hal yang paling penting adalah kita harus konsentrasi dalam keterhubungan masyarakat, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan memberikan kehidupan yang lebih baik," katanya.
Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan secara terpisah, kunjungan delegasi negara di Pasifik Selatan tersebut telah menjadi saksi keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun Papua.
Hal ini, menurut Faizasyah, ditegaskan Lilo dalam pertemuannya dengan Yudhoyono di Istana Bogor.
"Kesempatan yang diberikan untuk sebagian delegasinya untuk berkunjung ke Papua membuka mata mereka, Indonesia bersungguh-sungguh dalam memajukan wilayah-wilayah kita bahkan di Papua sekalipun," katanya.
Penegasan tersebut, menurut Faizasyah, menjadi saksi sekaligus membantah informasi negatif tentang Papua yang selama ini berkembang.
"Dengan demikian kami menangkap apa yang ditangkap di luar sebagai informasi yang cenderung negatif atas Papua dengan demikian terbantahkan," katanya.
Sementara itu, ini merupakan kunjungan pertama Perdana Menteri Solomon Gordon Darcy Lilo ke Indonesia. Kunjungan PM Gordon di Indonesia dijadwalkan 11-14 Aguatus 2013.
Pertemuan dengan Presiden Yudhoyono di Istana Bogor menjadi salah satu agenda dari rangkaian kunjungannya di Indonesia.
Pewarta: Muhammad Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: