Beijing (ANTARA) - China akan melanjutkan keterlibatan aktifnya dalam tata kelola kekayaan intelektual (intellectual property/IP) global dan kemitraan IP yang kuat dengan komunitas internasional, demikian dikemukakan badan regulator IP tertinggi negara Tirai Bambu itu.

Kepala Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional (National Intellectual Property Administration/NIPA) China, Shen Changyu, dalam konferensi pada Kamis (4/1) menyampaikan laporan kerja dan menguraikan beberapa target untuk 2024 yang mencakup memperdalam kerja kolaboratif dengan mitra-mitra Sabuk dan Jalur Sutra, anggota-anggota BRICS, dan negara-negara ASEAN.

Shen mengatakan bahwa China mengambil peran aktif dalam kerja sama IP internasional tahun lalu, dan kemajuan IP-nya telah diakui oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO).

Menurut Indeks Inovasi Global WIPO edisi 2023, China memiliki jumlah klaster ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terbesar di dunia. Selain itu, perusahaan-perusahaan China meraih dua dari tujuh kursi dalam program Penghargaan Global WIPO 2023 berkat penggunaan IP-nya yang kreatif, yang menjadikan China sebagai negara dengan jumlah pemenang terbanyak.

Shen berkata, China akan berpartisipasi dalam konferensi diplomatik tentang perjanjian hukum desain serta sumber daya genetik dan IP pada 2024 guna lebih meningkatkan keterlibatannya dalam tata kelola IP global.

Dalam pidatonya, Shen juga menekankan pentingnya kerja sama internasional di masa depan di bidang identifikasi geografis dan data.