Anak usaha SIG kembangkan Wayang Jazz Baruwani dari manfaatkan sampah
6 Januari 2024 10:33 WIB
Daryono Yunani (kiri) bersama komunitas Wayang Jazz Baruwani tampil dalam peringatan Hari Wayang Nasional di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (2/01/2024). ANTARA/HO-SIG
Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usaha PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap, mengembangkan Wayang Jazz Baruwani melalui pemanfaatan sampah sebagai media pembuatan wayang tersebut.
“Pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh SBI dan Baruwani merupakan bagian dari Road Map Keberlanjutan 2030 yang berfokus pada tiga pilar, yaitu mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan menciptakan nilai bersama bagi karyawan dan masyarakat,” kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Selain memanfaatkan sampah sebagai media pembuatan wayang, kebaruan juga tersaji dengan penggunaan musik pengiring bergenre jazz yang dipadukan dengan musik etnik dengan durasi pertunjukan selama 30-90 menit.
Baruwani sendiri merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (komunitas) yang dirintis sejak tahun 2019 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Program ini menerapkan prinsip ekonomi sirkular guna mengajak masyarakat memilah dan mengolah sampah dari rumah agar menjadi barang bernilai ekonomi. Wayang Jazz Baruwani menjadi 1 dari total 26 komunitas yang tergabung di program tersebut.
“Baruwani merupakan wujud pelaksanaan dari strategi keberlanjutan SIG yang menjadi salah satu solusi atas krisis lingkungan dan perubahan iklim yang disebabkan oleh sampah, serta membantu mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan. Berkat inovasi sosial ini, SBI Pabrik Cilacap berhasil meraih penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) Hijau tahun 2023 dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),” ucap Vita.
Wayang Jazz Baruwani didirikan oleh seniman kenamaan asal Cilacap bernama Daryono Yunani. Pembentukan Wayang Jazz Baruwani bermula dari diskusi Kelompok Sanggar Bambu yang dipimpin Daryono, bekerja sama dengan SBI Pabrik Cilacap. Dia menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui unsur seni budaya lokal, seperti wayang 'runtah' (bahasa Cilacap berarti sampah).
"Kami sampaikan kalau kami punya sahabat seorang dalang yang bisa buat wayang dari kardus dan kantong semen bekas. Jumlah pemain juga tidak banyak jadi lebih efektif dan efisien. Gagasan diterima dan kami diarahkan ke bank sampah binaan SBI. Pihak SBI juga memberikan bantuan berupa renovasi sanggar, sound system, piano portabel, gender Jawa, dan lain-lain,” ujar Daryono.
Pada tahun 2022, Wayang Jazz Baruwani resmi terbentuk dan tampil perdana pada Festival Runtah Baruwani pada Agustus 2022,.
Menurut Daryono, Wayang Jazz Baruwani konsisten menyampaikan pesan moral melalui cerita yang dibawakan seputar kemajemukan hidup bermasyarakat, perlindungan ekosistem laut, serta pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis agar masyarakat bisa berdaya dan mandiri sebagaimana misi dari program Baruwani SBI Pabrik Cilacap.
Saat ini, pembuatan wayang dari sampah masih dilakukan oleh anggota Wayang Jazz Baruwani yang berjumlah tujuh orang. Ke depan, beberapa program pengembangan yang dilakukan berbentuk pelatihan bagi anggota sanggar, menyelenggarakan kegiatan Wayang Jazz Goes To Kampung, dan memberikan pelatihan membuat wayang dari sampah kepada para pelajar.
“Dalam sebulan, rata-rata kami bisa dapat 4 sampai 5 undangan pentas. Kami bersyukur Wayang Jazz Baruwani yang baru berusia setahun mendapat sambutan positif. Ini menandakan terobosan inovatif dalam pertunjukan wayang kami diterima oleh masyarakat,” ungkapnya.
Bersama SBI, Baruwani memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara.
Pada periode 2020-2022, program pendampingan diperluas (direplikasi) ke 14 lokasi di 5 kecamatan. Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.
Produk hasil pengolahan sampah yang dibuat oleh komunitas Baruwani pun beragam, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk kantong ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga dari olahan sampah plastik.
Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana sebesar 15 ton CH4. Kemudian juga memanfaatkan 2.800 kantong semen bekas menjadi kantong ecoprint dan sandal yang berkontribusi pada penurunan 0,53 ton timbulan sampah dengan penurunan emisi CO2 sebesar 501 ton CO2, serta 100 ton sampah anorganik yang terolah dan menurunkan 0,03 persen timbulan sampah di Cilacap.
Baca juga: Bappenas: Ekonomi sirkular pilar utama menuju Indonesia Emas 2045
Baca juga: Kemenkeu meresmikan program pengelolaan sampah untuk ekonomi sirkular
Baca juga: Berdaya dari ekonomi sirkular melalui Bank Sampah ASOKA V
“Pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh SBI dan Baruwani merupakan bagian dari Road Map Keberlanjutan 2030 yang berfokus pada tiga pilar, yaitu mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan menciptakan nilai bersama bagi karyawan dan masyarakat,” kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Selain memanfaatkan sampah sebagai media pembuatan wayang, kebaruan juga tersaji dengan penggunaan musik pengiring bergenre jazz yang dipadukan dengan musik etnik dengan durasi pertunjukan selama 30-90 menit.
Baruwani sendiri merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (komunitas) yang dirintis sejak tahun 2019 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Program ini menerapkan prinsip ekonomi sirkular guna mengajak masyarakat memilah dan mengolah sampah dari rumah agar menjadi barang bernilai ekonomi. Wayang Jazz Baruwani menjadi 1 dari total 26 komunitas yang tergabung di program tersebut.
“Baruwani merupakan wujud pelaksanaan dari strategi keberlanjutan SIG yang menjadi salah satu solusi atas krisis lingkungan dan perubahan iklim yang disebabkan oleh sampah, serta membantu mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan. Berkat inovasi sosial ini, SBI Pabrik Cilacap berhasil meraih penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) Hijau tahun 2023 dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),” ucap Vita.
Wayang Jazz Baruwani didirikan oleh seniman kenamaan asal Cilacap bernama Daryono Yunani. Pembentukan Wayang Jazz Baruwani bermula dari diskusi Kelompok Sanggar Bambu yang dipimpin Daryono, bekerja sama dengan SBI Pabrik Cilacap. Dia menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui unsur seni budaya lokal, seperti wayang 'runtah' (bahasa Cilacap berarti sampah).
"Kami sampaikan kalau kami punya sahabat seorang dalang yang bisa buat wayang dari kardus dan kantong semen bekas. Jumlah pemain juga tidak banyak jadi lebih efektif dan efisien. Gagasan diterima dan kami diarahkan ke bank sampah binaan SBI. Pihak SBI juga memberikan bantuan berupa renovasi sanggar, sound system, piano portabel, gender Jawa, dan lain-lain,” ujar Daryono.
Pada tahun 2022, Wayang Jazz Baruwani resmi terbentuk dan tampil perdana pada Festival Runtah Baruwani pada Agustus 2022,.
Menurut Daryono, Wayang Jazz Baruwani konsisten menyampaikan pesan moral melalui cerita yang dibawakan seputar kemajemukan hidup bermasyarakat, perlindungan ekosistem laut, serta pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis agar masyarakat bisa berdaya dan mandiri sebagaimana misi dari program Baruwani SBI Pabrik Cilacap.
Saat ini, pembuatan wayang dari sampah masih dilakukan oleh anggota Wayang Jazz Baruwani yang berjumlah tujuh orang. Ke depan, beberapa program pengembangan yang dilakukan berbentuk pelatihan bagi anggota sanggar, menyelenggarakan kegiatan Wayang Jazz Goes To Kampung, dan memberikan pelatihan membuat wayang dari sampah kepada para pelajar.
“Dalam sebulan, rata-rata kami bisa dapat 4 sampai 5 undangan pentas. Kami bersyukur Wayang Jazz Baruwani yang baru berusia setahun mendapat sambutan positif. Ini menandakan terobosan inovatif dalam pertunjukan wayang kami diterima oleh masyarakat,” ungkapnya.
Bersama SBI, Baruwani memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara.
Pada periode 2020-2022, program pendampingan diperluas (direplikasi) ke 14 lokasi di 5 kecamatan. Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.
Produk hasil pengolahan sampah yang dibuat oleh komunitas Baruwani pun beragam, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk kantong ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga dari olahan sampah plastik.
Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana sebesar 15 ton CH4. Kemudian juga memanfaatkan 2.800 kantong semen bekas menjadi kantong ecoprint dan sandal yang berkontribusi pada penurunan 0,53 ton timbulan sampah dengan penurunan emisi CO2 sebesar 501 ton CO2, serta 100 ton sampah anorganik yang terolah dan menurunkan 0,03 persen timbulan sampah di Cilacap.
Baca juga: Bappenas: Ekonomi sirkular pilar utama menuju Indonesia Emas 2045
Baca juga: Kemenkeu meresmikan program pengelolaan sampah untuk ekonomi sirkular
Baca juga: Berdaya dari ekonomi sirkular melalui Bank Sampah ASOKA V
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: