Ia mengatakan pengembangan potensi budidaya ikan hias yang ada di wilayahnya akan terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat.
"Untuk total jumlah budidaya ikan hias di Lampung berdasarkan data semester satu 2023 kemarin ada sebanyak 3.964.337 ekor yang tersebar di beberapa daerah. Salah satu daerah pengembangan ikan hias ada di Kota Metro dengan jumlah ikan yang dibudidayakan sebanyak 82.125 ekor," katanya.
Selanjutnya budidaya ikan hias juga ada di Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah ikan hias yang dibudidaya ada 170.350 ekor, Lampung Tengah 1.053.496 ekor, Lampung Timur 828.466 ekor, Mesuji sebanyak 1.642.000 ekor, Pesawaran 10.400 ekor, Tanggamus 73.500 ekor, dan Tulang Bawang Barat 104.000 ekor.
"Kalau jenisnya yang dikembangkan sekitar 20 jenis ikan hias. Dan yang terbanyak dikembangkan adalah jenis Cupang Siamese Fight dengan total yang dibudidayakan di delapan daerah ada sebanyak 1.875.541 ekor," ucapnya.
Dia melanjutkan adapula hasil budidaya ikan hias asal beberapa daerah yang telah masuk pasar ekspor.
"Ada yang masuk pasar ekspor tapi untuk data lengkap ada di BKIPM, yang pasti kami akan terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pembudidaya ikan hias agar dapat terus meningkatkan kualitas ikan hias hasil budidayanya," tambahnya.
Diketahui berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung pada 2023, ikan hias yang dibudidayakan di Lampung berdasarkan jenisnya untuk budidaya arwana hijau ada 10 ekor, arwana silver 5 ekor, ikan barbir pethia conchonius ada 7.000 ekor dan botia chromobotia macracanthus 14.000 ekor.
Kemudian ikan cupang sebanyak 1.875.541 ekor, guppy poecilia reticulata 1.062.438 ekor, guppy lebistes reticulatus 164.445 ekor, ikan cardinal tetra atau kar tetra sebanyak 9.000 ekor, koi ada 210.483 ekor, ikan komet 102.968 ekor, louhan ada 130 ekor.
Baca juga: KKP ungkap ikan arwana sumbangkan devisa 8 juta dolar AS per tahun
Baca juga: Bupati optimistis Koi bisa menjadi ikon Kabupaten Sukabumi