Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pengamat Universitas Jember Dr. Ikwan Setiawan berharap debat ketiga calon presiden dan wakil presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa lebih berkualitas dalam memaparkan program kerja, bukan hanya retorika belaka dan gimik.

"Sesekali menyerang dengan pertanyaan kritis kepada capres/cawapres lain tidak apa-apa asalkan dalam konteks program kerja, bukan sentimen negatif atau lainnya untuk menjatuhkan personal," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.

Menurutnya saling beradu argumen dan menjawab pertanyaan capres/cawapres terkait program kerja sesuai dengan visi dan misinya diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat dalam menyalurkan hak suaranya nanti pada 14 Februari 2024.

"Namun, sejauh ini debat capres-cawapres masih jauh dari harapan publik dan kurang memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat tentang isu-isu yang ditentukan oleh KPU," tuturnya.

Ia menilai seharusnya debat tersebut menjadi ajang untuk menguji gagasan capres/cawapres seberapa komprehensif dan kuatnya dalam menyusun program kerja dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dalam debat itu menguji capres/cawapres dalam memberikan solusi untuk mengatasi persoalan bangsa. Mereka diuji bagaimana menyampaikan ide atau gagasan-nya yang diimplentasikan dalam program kerja," ujarnya.

Baca juga: Isu internasional dalam debat capres dan signifikansi debat

Baca juga: Dua panelis debat ketiga dari Unhan, Mahfud: Enggak apa-apa


Namun, lanjut dia, debat tidak bagus apabila capres/cawapres saling serang dengan menjatuhkan seseorang di depan publik karena hal tersebut bukan menjadi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

"Sejak awal saya menilai debat capres/cawapres yang disajikan KPU RI kurang ideal, karena tidak ada perdebatan antara panelis dengan capres/cawapres. Panelis hanya membuat pertanyaan dan mengambil isu tema dalam debat," ucap pakar budaya itu.

Ikwan berharap pada debat capres nanti seharusnya bisa dikelola dengan mengelaborasi permasalahan dan program kerja konkrit yang ditawarkan sebagai solusi, sehingga dapat mempengaruhi pemilih yang masih bimbang dalam menentukan pilihannya (swing voter).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pilpres 2024.

Baca juga: Jelang debat ke-3, Panelis: capres gali isu pertahanan-diplomasi

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sedangkan jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.