Berlin (ANTARA) - Setelah berbulan-bulan mengalami penurunan tekanan harga, tingkat inflasi Jerman kembali naik menjadi 3,7 persen pada Desember 2023, demikian rilis data awal Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) pada Kamis (4/1).

Di angka 4,5 persen, harga bahan makanan masih menjadi pendorong utama inflasi di perekonomian terbesar di Eropa tersebut, kata Destatis. Sementara itu, harga energi naik 4,1 persen secara tahunan (year on year) akibat dampak one-off dari tindakan pemerintah yang mengambil alih biaya pemanas bagi konsumen setahun sebelumnya.

Menurut ifo Institute for Economic Research, persentase perusahaan Jerman yang ingin menaikkan harga baru-baru ini kembali meningkat. "Penurunan tingkat inflasi kemungkinan akan terhenti untuk sementara waktu," ujar pakar ifo, Timo Wollmershaeuser, pada akhir bulan lalu.
Seorang pelanggan berbelanja di sebuah supermarket di Berlin, Jerman, pada 8 November 2023. (Xinhua/Ren Pengfei)


Normalisasi harga diperkirakan akan terhambat akibat langkah-langkah bantuan COVID-19 dan krisis energi yang semakin berkurang. Sejak Januari, alih-alih tarif pajak pertambahan nilai yang telah dikurangi sebesar 7 persen, tarif reguler sebesar 19 persen akan kembali diberlakukan di stasiun pengisian bahan bakar dan restoran.

Hampir dua dari tiga restoran khawatir bahwa kenaikan pajak akan menjadi "pukulan keras" bagi mereka, menurut survei terbaru oleh Asosiasi Hotel dan Restoran Jerman (DEHOGA). Hampir 90 persen mengatakan bahwa hal itu membuat mereka harus menaikkan harga.

"Terdapat ancaman berkurangnya pendapatan, hilangnya pekerjaan, penutupan bisnis, dan kebangkrutan di sektor ini," demikian diperingatkan oleh Presiden DEHOGA Guido Zoellick pada akhir tahun lalu. Industri tersebut telah berada di bawah tekanan sejak pandemi. "Perusahaan-perusahaan tidak lagi memiliki kelonggaran finansial."

Namun, pemerintah Jerman mengatakan pihaknya telah melakukan penghematan menyusul gagalnya realokasi dana bantuan COVID-19 yang tidak terpakai untuk kebijakan iklim. Guna menutup kesenjangan anggaran pada 2024, harga CO2, pajak atas polusi dari bahan bakar fosil, dinaikkan dari 30 menjadi 45 euro per ton.