Jakarta (ANTARA) - Dua pabrikan otomotif Korea Selatan, Hyundai dan Kia meningkatkan target penjualan sebesar 2 persen pada 2024 atau 7,44 juta unit mobil, kendati penjualan mereka pada tahun 2023 tak mencapai target.

Hyundai dan Kia menjual 7,3 juta kendaraan pada tahun 2023, turun sekitar 3 persen dari target gabungan mereka sebanyak 7,52 juta unit, lapor Reuters pada Kamis (4/1) waktu setempat.

Baca juga: Startup dari Hyundai akan pamerkan perangkat lunak mobilitas AI di CES

Kegagalan kedua merek itu dalam mencapai target penjualan antara lain disebabkan kenaikan suku bunga, inflasi dan kondisi global yang secara umum membuat konsumen menunda pembelian mobil.

"Hyundai berencana untuk memimpin di bidang elektrifikasi dan fokus pada optimalisasi profitabilitas dengan memperkuat infrastruktur produksi kendaraan listrik (EV) global, menetapkan strategi bisnis yang fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, serta memperkuat kemampuan manajemen risiko,” kata Hyundai dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, analis otomotif mengatakan bahwa target penjualan tahun ini untuk kedua perusahaan dapat dicapai, namun masalah ekonomi, termasuk suku bunga yang tinggi, serta meningkatnya insentif akan berdampak pada permintaan dan profitabilitas perusahaan.

"Target Hyundai tampaknya lebih konservatif dibandingkan Kia. Kia akan meluncurkan kendaraan listrik baru tahun ini, namun kita perlu mempertimbangkan bagaimana pertumbuhan penjualan kendaraan listrik global yang melambat akan terjadi,” kata Shin Yoon-chul, seorang analis di Kiwoom Securities.

Baca juga: Samsung kembangkan SmartThings terhubung dengan mobil Hyundai

Baca juga: Hyundai Grandeur pimpin pasar mobil hybrid Korea Selatan

Baca juga: Hyundai bocorkan konsep MOBION, putaran roda 90 derajat & layar gulung