Jakarta (ANTARA News) - Petugas angkut barang atau porter di Stasiun Gambir Jakarta meraup untung selama arus mudik dan balik Lebaran.

Salah seorang porter, Sapri (48), mengatakan setidaknya terjadi peningkatan pendapatan kurang lebih 50 persen.

"Kami tidak pernah menentukan tarif baik pada hari-hari biasa maupun saat Lebaran, tapi biasanya para penumpang paham dan memberi lebih," kata Sapri di Jakarta, Minggu.

Sapri yang sudah menjadi porter sejak tahun 1993 tersebut selalu memanfaatkan momen Lebaran untuk mendapatkan pemasukan lebih sehingga dia tetap bekerja meski lebaran.

"Lebaran memang agak sepi, tapi saya masih siaga di sini karena biasanya justru penumpang jadi lebih banyak menggunakan jasa porter karena bawaannya banyak," kata pria yang berdomisili di Depok tersebut.

Senada dengan Sapri, porter lain yang juga bertugas di Gambir, Komar (40) mengatakan biasanya penumpang kereta memberi uang lebih saat Lebaran.

"Pada hari biasa kita dikasih Rp20.000, kalau lebaran suka ditambahin Rp10.000," kata Komar.

Komar yang harus menanggung beban hidup dua anak dan seorang istri tersebut mengaku sebulan bisa meraup pendapatan hingga Rp2 juta.

"Istri saya tidak bekerja, dulu dia bekerja di konveksi tapi karena sakit-sakitan saya suruh berhenti, pendapatan segitu lumayan buat bisa hidup di Bekasi," kata pria asli Ciputat tersebut.

Kehadiran porter bagi sebagian besar penumpang kereta api memberikan makna tersendiri. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya porter.

"Selain bisa bantu bawa barang, saya lihat mereka juga ramah memberi arahan pada calon penumpang yang bingung soal jadwal atau tanya arah toilet dan fasilitas umum lain," kata salah seorang penumpang KA Argo Parahyangan tujuan Bandung, Dedi Setyawan.

Di Gambir beberapa porter juga bertugas sebagai cleaning service atau penyedia jasa kebersihan yang siap menyapu dan mengepel lantai kotor.