Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 80,67 poin atau 1,11 persen ke posisi 7.359,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 15,26 poin atau 1,57 persen ke posisi 988,63.

Dokumen FOMC Minutes, yang merupakan naskah dari pertemuan kebijakan The Fed bulan lalu, mengubur harapan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

"Para pejabat tinggi The Fed sepakat bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama guna memastikan inflasi dapat dikendalikan," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dokumen itu mengguncangkan kepercayaan investor, sehingga berspekulasi bahwa pemangkasan suku bunga mungkin terjadi paling cepat pada Maret 2024 setelah pernyataan The Fed di penutupan pertemuan kebijakan bulan lalu, memberikan indikasi adanya tiga pemangkasan suku bunga sepanjang tahun 2024.

Rilis data ekonomi AS pada Rabu (03/01) membuktikan bahwa kebijakan yang diterapkan The Fed mulai membuahkan hasil tanpa mendorong ekonomi AS jatuh ke dalam resesi, terlihat dari penurunan tajam iklan lowongan pekerjaan pada Desember 2023, dan sektor manufaktur yang tetap berada di teritori kontraksi.

Kemudian, fokus perhatian pelaku pasar akan bergeser terhadap rilis data pasar tenaga kerja atau Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) pada besok malam.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 2,14 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi yang naik masing- masing sebesar 1,19 persen dan 1,68 persen.

Sedangkan dua sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,59 persen, diikuti sektor barang kesehatan yang turun sebesar 0,23 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu APEX, RUIS, PTPS, PSDN, dan RGAS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KAYU, KJEN, NZIA, WAPO dan INDX.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.211.935 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,17 miliar lembar saham senilai Rp9,87 triliun. Sebanyak 326 saham naik, 221 saham menurun, dan 221 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 175,89 poin atau 0,53 persen ke 33.288,30, indeks Hang Seng melemah 0,43 poin atau 0,00 persen ke 16.645,98, indeks Shanghai melemah 12,90 poin atau 0,43 persen ke 2.954,35, dan indeks Strait Times melemah 25,43 poin atau 0,79 persen ke 3.174,01.

Baca juga: BEI optimistis jumlah emiten capai 1.000 pada 2024

Baca juga: BEI siap permudah UKM masuk pasar modal