Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, fokus mendistribusikan bantuan ke masyarakat terdampak banjir di beberapa wilayah yang terdampak dan mendirikan dapur umum di beberapa titik kecamatan.

"Untuk hari ini, kita fokus mengirimkan logistik ke masyarakat yang terdampak banjir. Hari ini sudah mulai mendistribusikan bantuan-bantuan yang kita dapat, kemudian untuk bantuan tanggap darurat sudah kita lakukan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kerinci Dedi Andrizal dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Dedi menyebutkan satuan tugas juga membuatkan dapur umum di beberapa titik di kecamatan. BPBD Kerinci melaporkan banjir masih merendam sejumlah wilayah dan lebih dari 13 ribu warga di 11 kecamatan terdampak akibat hujan lebat yang melanda sejak Sabtu (30/12).

Namun, menurut Dedi, banjir sudah berangsur surut. Total dari 11 kecamatan yang terdampak sebelumnya, kini hanya menyisakan empat kecamatan yang masih terendam.

Baca juga: BPBD Kerinci sebut penebangan liar jadi salah satu penyebab banjir

Baca juga: Polda Jambi kirim Satbrimob evakuasi korban banjir di Sungai Penuh


Selain banjir, Dedi mengatakan terdapat titik longsor yang juga terjadi di wilayahnya dan sudah tertangani. Hingga kini, warga sudah dapat mengakses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor, termasuk jembatan penghubung lintas Kerinci-Jambi yang rusak berat.

"Longsor seluruh titik yang diinformasikan ke satgas sudah ditangani semua, tapi memang karena adanya keterbatasan alat dan titik longsornya lumayan banyak serta terjadi secara berulang, memang ada yang terlambat (ditangani), tetapi hari ini, Alhamdulillah, semua sudah tertangani dan (jalan) sudah bisa dilalui," tuturnya.

Menyusul kejadian bencana banjir dan tanah longsor, pemerintah daerah setempat juga sudah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Kerinci hingga 7 Januari 2024.

Meski sudah mulai surut, BPBD setempat masih bersiaga terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca yang masih dinamis di wilayah Kerinci.

Dedi juga berharap agar penanganan darurat banjir dan longsor dapat berjalan optimal meskipun menemui sejumlah kendala, salah satunya ketersediaan peralatan dan bantuan.

"Kami perlu menyampaikan permohonan, bahwa kami di BPBD Kabupaten Kerinci kekurangan peralatan untuk melakukan penanganan bencana, mohon bisa dibantu peralatan seperti perahu karet, pompa air, dan mobil komando," ujar dia.

Sementara itu, berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir tercatat merendam 3.588 unit rumah.

Dari total rumah terdampak, sebanyak 26 unit rumah mengalami rusak berat, 49 rusak sedang dan 27 rusak ringan. Insiden ini juga mengakibatkan tiga unit jembatan rusak berat.

Pusdalops BNPB melaporkan banjir ini berdampak pada 13.626 warga dan dua warga meninggal dunia akibat terseret banjir.

Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kerinci ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda beberapa wilayah, hingga debit air Sungai Batang Merao meluap pada akhir tahun lalu.*

Baca juga: Ratusan rumah warga di Kerinci dan Sungai Penuh terendam banjir

Baca juga: Pemprov Jambi bangun kanal atasi banjir abu vulkanik gunung Kerinci