Kupang (ANTARA) - Bupati Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Djafar Achmad, mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker pelindung agar terhindar dari debu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur yang terbawa angin dan terindikasi berdampak pada wilayah itu.

"Sebaiknya masyarakat menggunakan masker pelindung agar terhindar dari gangguan pernapasan," kata Djafar dalam imbauan resmi yang diterima di Kupang, Kamis.

Imbauan itu ia keluarkan merujuk dari data Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara yang menyebut Kabupaten Ende menjadi salah satu kabupaten terdampak abu vulkanik.

Arah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang mengeluarkan debu vulkanik itu menyebar ke arah barat laut searah dengan angin yang membawa material debu tersebut.

Baca juga: Kabupaten Flores Timur siaga darurat bencana alam erupsi gunung api

"Sehingga wilayah Kabupaten Ende menjadi salah satu kabupaten terdampak," kata Djafar.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menyatakan kenaikan status Gunung api Lewotobi Laki-laki sejak tanggal 1 Januari 2024 pukul 04.00 Wita dari Waspada menjadi Siaga.

Kenaikan status itu merujuk pada hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada gunung tersebut, serta mewaspadai terjadi awan panas dari arah rekahan kawah.

Dua kecamatan pun terdampak erupsi yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.

Data sementara warga terdampak berjumlah 2.441 jiwa.

Baca juga: Bandara Komodo Labuan Bajo waspadai debu vulkanik erupsi Lewotobi
Baca juga: Erupsi Lewotobi, Pemkab Flores Timur setop sementara aktivitas sekolah
Baca juga: 1.172 warga Wulanggitang NTT mengungsi, terdampak erupsi Lewotobi