Pelurusan jalan Bengkulu-Sumsel diusulkan RRp1,3 triliun
9 Agustus 2013 21:17 WIB
Ilustrasi Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah (dua kiri) didampingi Direktur Garuda Heriyanto Agung Putra (tiga kiri) dan petugas chek ini memeriksa Boarding pass penumpang sebelum memasuki pesawat tujuan Jakarta - Bengkulu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (15/5). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Bengkulu (ANTARA News) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan sudah mengusulkan anggaran Rp1,3 triliun ke pemerintah pusat untuk proyek pelurusan jalan dari Kota Bengkulu menuju Lubuklinggau Sumatra Selatan.
"Anggaran yang diusulkan cukup besar Rp1,3 triliun untuk meluruskan jalan dari Bengkulu sampai ke Lubuklinggau, Sumatra Selatan," katanya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan anggaran tersebut diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan ditembuskan ke Kemenko Ekuin dan Bappenas.
Saat ini kata Gubernur, proyek pelurusan jalan sudah mulai berjalan dengan anggaran awal Rp40 miliar dari APBN.
"Pengerjaan tahap awal sudah berjalan, terutama wilayah gunung, atau bukit barisan yang rawan longsor," tambahnya.
Menurut Gubernur Bengkulu itu, untuk meluruskan jalan tersebut, terdapat tujuh tikungan yang harus dipotong di wilayah Tabateret Kabupaten Bengkulu Tengah.
Pemotongan tujuh tikungan itu mempersingkat jarak tempuh sepanjang 500 meter dari jalur biasanya.
Pelurusan jalan Bengkulu-Sumatra Selatan melintas empat kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Selain Kota Bengkulu, jalur tersebut melintasi Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang dan Kabupaten Rejanglebong sebelum masuk ke Musirawas, Sumatra Selatan.
Gubernur Bengkulu mengatakan dengan pelurusan jalan tersebut, jarak dan waktu tempuh Bengkulu-Lubuklinggau dapat dipersingkat.
"Saat ini waktu tempuh Bengkulu-Lubuklinggau empat hingga lima jam, bisa dipersingkat menjadi dua hingga tiga jam," katanya.
Pelurusan jalan ini diyakini akan memicu pertumbuhan ekonomi Bengkulu dimana sebagian warga Lubuklinggau dan kabupaten lainnya di perbatasan dengan Bengkulu menggunakan jasa penerbangan dari Bengkulu menuju Jakarta.
Selain itu, distribusi hasil bumi dari Bengkulu menuju Sumatra Selatan akan semakin lancar sehingga perekonomian Bengkulu tumbuh lebih baik.
"Pelurusan jalan sepanjang 125 kilometer ini diharapkan dapat mempercepat akses ekonomi Bengkulu ke Sumatra bagian Timur," katanya.
(KR-RNI/T013)
"Anggaran yang diusulkan cukup besar Rp1,3 triliun untuk meluruskan jalan dari Bengkulu sampai ke Lubuklinggau, Sumatra Selatan," katanya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan anggaran tersebut diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan ditembuskan ke Kemenko Ekuin dan Bappenas.
Saat ini kata Gubernur, proyek pelurusan jalan sudah mulai berjalan dengan anggaran awal Rp40 miliar dari APBN.
"Pengerjaan tahap awal sudah berjalan, terutama wilayah gunung, atau bukit barisan yang rawan longsor," tambahnya.
Menurut Gubernur Bengkulu itu, untuk meluruskan jalan tersebut, terdapat tujuh tikungan yang harus dipotong di wilayah Tabateret Kabupaten Bengkulu Tengah.
Pemotongan tujuh tikungan itu mempersingkat jarak tempuh sepanjang 500 meter dari jalur biasanya.
Pelurusan jalan Bengkulu-Sumatra Selatan melintas empat kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Selain Kota Bengkulu, jalur tersebut melintasi Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang dan Kabupaten Rejanglebong sebelum masuk ke Musirawas, Sumatra Selatan.
Gubernur Bengkulu mengatakan dengan pelurusan jalan tersebut, jarak dan waktu tempuh Bengkulu-Lubuklinggau dapat dipersingkat.
"Saat ini waktu tempuh Bengkulu-Lubuklinggau empat hingga lima jam, bisa dipersingkat menjadi dua hingga tiga jam," katanya.
Pelurusan jalan ini diyakini akan memicu pertumbuhan ekonomi Bengkulu dimana sebagian warga Lubuklinggau dan kabupaten lainnya di perbatasan dengan Bengkulu menggunakan jasa penerbangan dari Bengkulu menuju Jakarta.
Selain itu, distribusi hasil bumi dari Bengkulu menuju Sumatra Selatan akan semakin lancar sehingga perekonomian Bengkulu tumbuh lebih baik.
"Pelurusan jalan sepanjang 125 kilometer ini diharapkan dapat mempercepat akses ekonomi Bengkulu ke Sumatra bagian Timur," katanya.
(KR-RNI/T013)
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: