Cianjur (ANTARA News) - Jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Cianjur, Jabar, meningkat hingga 80 persen pada Lebaran hari kedua.

Deni anggota Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) mengatakan meningkatnya kunjungan wisata itu merupakan tradisi tahunan yang terjadi di wilayah tersebut. Bahkan jumlah pengujung selama hari kedua Lebaran, mencapai 3.000 pengujung.

"Setiap musim lebaran mungkin ini menjadi fenomena dimana jalur menuju pantai di Cianjur selatan macet bahkan hingga total karena tingginya angka kunjungan baik wisatawan lokal atau pemudik yang melintas," katanya, Juamt.

Dia menuturkan, memasuki musim mudik lebaran angka kunjungan ke pantai selatan seperti Janyanti, Sereg dan Apra, mengalami peningkatan. Dimana sebagian besar pemudik asal Cianjur selatan yang merantau diberbagai daerah pulang dan menghabiskan waktu ngabuburit di sepanjang pantai.

"Sejak H-5 Lebaran, kawasan pantai selatan ini, banyak dipadati pemudik untuk menunggu waktu magrib, sambil bernostalgia di kampung halamannya yang terletak tidak jauh dari pantai," ucapnya.

Hingga hari kedua lebaran tambah dia, jumlah wisatawan lokal mulai berbaur dengan wisatawan dari luar daerah hingga pemudik yang baru melintas dengan tujuan Bandung selatan, Garut selatan, Tasik selatan dan Sukabumi selatan.

Pihaknya mencatat kendaraan yang terparkir di sepanjang pantai tersebut berfariasi mulai dari nomor polisi Tasikmalaya, Garut, Bandung, Jakarta dan Cianjur.

"Meskipun sarana dan prasarana penunjang dari obyek wisata bahari Cianjur selatan ini minim, namun masih tetap diminati pengunjung. Harapan kami pemerintah daerah segera melakukan penataan dan pembangunan karena pantai selatan masih tetap tinggi peminat," tandasnya.

Sementara itu, sejumlah pengujung dari luar kota, membenarkan pantai selatan Cianjur cukup menjual dan cukup diminati. Pasalnya ungkap mereka pantai yang terkesan masih "perawan" itu, sulit ditemui di daerah lain.

"Kami sudah tiga tahun ini setiap Lebaran berkunjung ke pantai selatan Cianjur, sambil mengantar pembantu yang mudik. Meskipun harus tidur di penginapan yang sederhana, kami merasa puas dengan pemandangan laut yang kami dapatkan," kata Rully (45) wisatawan asal Jakarta Pusat.

Dia mengungkapkan, pantai di kawasan itu, masih asri dan memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan pantai lain yang pernah dia kunjungi bersama keluarganya yang warga keturunan, meskipun infrastruktur ke wilayah tersebut dinilai sangat buruk.

"Andai saja jalan menuju wilayah ini baik, kami pibadi berani promosi ke teman atau relasi bisnis sekalipun. Hanya itu yang kami sayangkan selain jalan yang rusak fasilitas penunjang di kawasan ini sangat minim," tandasnya.
(KR,FKR)