BPBD pastikan evakuasi korban banjir Dharmasraya tetap berjalan
3 Januari 2024 17:38 WIB
Tangkapan layar - Kepala Pelaksana BPBD Kab. Dharmasraya Eldison (kedua kiri), dalam acara Teropong Bencana yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (3/1/2024). ANTARA/Sean Muhamad.
Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat memastikan evakuasi terhadap korban banjir di wilayah tersebut tetap berjalan.
"Kami bersama jajaran terkait kebencanaan seperti TNI dan Polri melakukan penanggulangan di lapangan berupa evakuasi warga yang terdampak sekaligus penyaluran logistik bagi masyarakat tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kab. Dharmasraya Eldison dalam acara Teropong Bencana yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Eldison menyebutkan saat ini kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih bagi masyarakat yang terdampak tercukupi dengan baik.
Adapun terkait upaya evakuasi warga, ia menyebutkan pihaknya telah melakukan upaya evakuasi warga terdampak menuju rumah kerabat terdekat yang tidak terkena dampak bencana.
"Ada warga yang diungsikan, tetapi hanya ke tempat yang lebih tinggi saja, tidak ada posko pengungsian," ucapnya.
Baca juga: Ribuan warga Dharmasraya terisolasi akibat banjir
Baca juga: Curah hujan tinggi, empat daerah di Sumatera Barat dilanda banjir
Meski demikian, Eldison mengungkapkan terdapat sejumlah warga yang enggan untuk dievakuasi dan memilih untuk menetap di rumahnya dengan alasan mengamankan harta benda. Untuk itu, ia mengimbau agar warga bersikap kooperatif dalam upaya evakuasi yang dilakukan oleh pihak terkait.
Di samping itu, pihaknya bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait tengah melakukan upaya pendekatan persuasif agar warga terdampak dapat dievakuasi dari tempat tinggalnya, lantaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
"Ada informasi dari BMKG berupa peringatan dini bahwa pada tanggal 1 hingga 5 Januari ke depan akan ada cuaca ekstrem dan hujan lebat yang terjadi di wilayah Kab. Dharmasraya," ujarnya.
Eldison mengungkapkan pihaknya bersama dengan Pemerintah Daerah terkait telah melakukan imbauan agar masyarakat melakukan mitigasi bencana, terutama kepada warga yang bermukim di dekat sungai untuk lebih mewaspadai kemungkinan banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Banjir telah melanda Kabupaten Dharmasraya sejak 30 Desember 2023. Setidaknya,1.274 Kepala Keluarga serta sekitar 1.500 rumah warga terdampak pada bencana tersebut.
Sebanyak tujuh dari 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya terdampak bencana tersebut, yakni Kecamatan Koto Besar, Asam Jujuhan, Koto Baru, Pulaupunjung, Sitiung, Sembilan Koto, dan Koto Salak.
Baca juga: BPBD Dharmasraya lanjutkan pembersihan material longsor
Baca juga: Sejumlah rumah di Dharmasraya porak poranda diterjang angin kencang
"Kami bersama jajaran terkait kebencanaan seperti TNI dan Polri melakukan penanggulangan di lapangan berupa evakuasi warga yang terdampak sekaligus penyaluran logistik bagi masyarakat tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kab. Dharmasraya Eldison dalam acara Teropong Bencana yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Eldison menyebutkan saat ini kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih bagi masyarakat yang terdampak tercukupi dengan baik.
Adapun terkait upaya evakuasi warga, ia menyebutkan pihaknya telah melakukan upaya evakuasi warga terdampak menuju rumah kerabat terdekat yang tidak terkena dampak bencana.
"Ada warga yang diungsikan, tetapi hanya ke tempat yang lebih tinggi saja, tidak ada posko pengungsian," ucapnya.
Baca juga: Ribuan warga Dharmasraya terisolasi akibat banjir
Baca juga: Curah hujan tinggi, empat daerah di Sumatera Barat dilanda banjir
Meski demikian, Eldison mengungkapkan terdapat sejumlah warga yang enggan untuk dievakuasi dan memilih untuk menetap di rumahnya dengan alasan mengamankan harta benda. Untuk itu, ia mengimbau agar warga bersikap kooperatif dalam upaya evakuasi yang dilakukan oleh pihak terkait.
Di samping itu, pihaknya bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait tengah melakukan upaya pendekatan persuasif agar warga terdampak dapat dievakuasi dari tempat tinggalnya, lantaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
"Ada informasi dari BMKG berupa peringatan dini bahwa pada tanggal 1 hingga 5 Januari ke depan akan ada cuaca ekstrem dan hujan lebat yang terjadi di wilayah Kab. Dharmasraya," ujarnya.
Eldison mengungkapkan pihaknya bersama dengan Pemerintah Daerah terkait telah melakukan imbauan agar masyarakat melakukan mitigasi bencana, terutama kepada warga yang bermukim di dekat sungai untuk lebih mewaspadai kemungkinan banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Banjir telah melanda Kabupaten Dharmasraya sejak 30 Desember 2023. Setidaknya,1.274 Kepala Keluarga serta sekitar 1.500 rumah warga terdampak pada bencana tersebut.
Sebanyak tujuh dari 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya terdampak bencana tersebut, yakni Kecamatan Koto Besar, Asam Jujuhan, Koto Baru, Pulaupunjung, Sitiung, Sembilan Koto, dan Koto Salak.
Baca juga: BPBD Dharmasraya lanjutkan pembersihan material longsor
Baca juga: Sejumlah rumah di Dharmasraya porak poranda diterjang angin kencang
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: