"Beliau ini betul-betul dari mahasiswa berjuang untuk demokrasi, berjuang untuk mewujudkan cita cita kemerdekaan," kata Yosef saat ditemui di rumah duka Rizal Ramli, Jakarta Selatan, Rabu.
Menurutnya, Rizal juga merupakan orang mengedepankan integritas, moral, dan visi serta vokal dalam membela kepentingan rakyat hingga dijuluki sebagai "Rajawali Kepret".
"Standar politiknya tokoh 45, lebih mengedepankan integritas, moral, serta visi. Jadi, beliau itu bicaranya pikiran visi, kalau yang berbeda visi pikiran atau merugikan rakyat, dengan bahasa yang dipahami teman-teman 'kepret'," ujar Yosef.
Kepeduliannya kepada rakyat, kata Yosef, tercermin ketika Rizal Ramli sempat mengunjungi Pulau Rempang, Kepulauan Riau untuk memperjuangkan keadilan sosial bagi masyarakat di sana.
"Perjalanan beliau terakhir ke Rempang. Itu betul dia hadir karena masyarakat merindukan dia, lalu memang dia berpihak masyarakat kecil di sana," ucapnya.
Selain itu, Rizal juga dikenal kerap menyoroti kemiskinan di Indonesia. Rizal menyayangkan Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, tetapi masih banyaknya rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Yosef menyebut Rizal menderita penyakit kanker pankreas yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit selama satu bulan lebih. Selama dirawat, Rizal didampingi oleh keluarga terdekatnya mulai dari anak hingga menantunya.
"Yang mendampingi dia selama ini adalah anak dan menantu, pendamping keluarga terdekat semua, Selama dia sakit itu betul-betul kesempatan beliau dekat dengan keluarga," jelasnya.
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB, di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Selanjutnya, jenazah Rizal Ramli akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (4/1), karena menunggu kedatangan keluarga yang di luar negeri.