Tel Abyad (ANTARA) - Perlawanan Islam di Irak (IRI), yang menjadi payung untuk sejumlah faksi bersenjata Irak, pada Selasa mengaku bertanggung jawab atas serangan drone kamikaze ke pangkalan Al-Shaddadi di Provinsi Hasakah di Suriah timur laut di mana pasukan Amerika Serikat berpangkalan.

Kelompok itu mengeluarkan pernyataan yang menandaskan tekad "melawan pasukan pendudukan AS di Irak dan kawasan itu". Mereka mengaitkan serangan itu dengan jawabannya atas "pembantaian entitas Zionis Israel" terhadap rakyat Gaza.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam serangan itu. AS sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut.

Sebelumnya pada hari itu, serangan roket diluncurkan ke pangkalan tersebut.

Baru-baru ini, serangan drone kamikaze dan rudal darat-ke-darat telah membidik pangkalan militer AS di wilayah Al-Tanf di Suriah bagian tenggara, Distrik Malikiyya di dekat perbatasan Irak, Kota Al-Shaddadi di Provinsi Hasakah dan di Provinsi Deir ez-Zor.

Baca juga: AS tolak gagasan pejabat Israel usir warga Palestina dari Gaza

Wilayah Deir ez-Zor yang berada di sebelah timur Sungai Eufrat, dikuasai oleh kelompok Kurdi PKK/YPG yang didukung AS, sementara ibu kota provinsi dan daerah pedesaan lainnya dikuasai rezim Bashar al-Assad Suriah dan kelompok-kelompok dukungan Iran.

Beberapa kelompok dukungan Iran kadang meluncurkan serangan roket dan kendaraan udara tak berawak (UAV) bersenjata yang menyasar pangkalan-pangkalan AS di tepi timur Sungai Eufrat.

Dalam pidatonya pada 17 Oktober 2023, Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan jika serangan Israel berlanjut, maka "pasukan perlawanan" di kawasan itu akan ambil tindakan.

Menyusul pernyataan itu, serangan drone kamikaze dan roket diluncurkan ke pangkalan-pangkalan militer AS di Suriah dan Irak.

Kelompok yang didukung Iran di Suriah dan Irak itu mengaku bertanggung jawab atas semua serangan itu.

Pemerintahan AS menuding Iran atas serangan itu dan menyatakan telah melancarkan serangan udara ke beberapa fasilitas yang digunakan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dan kelompok-kelompok afiliasinya di Suriah timur sejak 27 Oktober tahun lalu.

Baca juga: Siapa itu Saleh al-Arouri, tokoh Hamas yang dibunuh Israel di Lebanon

Sumber: Anadolu