Disperindag Jabar pastikan ketersediaan bahan pokok di awal 2024 aman
2 Januari 2024 21:48 WIB
Kepala Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara Nengsih memberikan keterangan, di Gedung Sate Bandung. ANTARA/Ricky Prayoga
Bandung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar memastikan ketersediaan bahan pokok di Jabar periode akhir 2023 dan awal 2024 aman.
Namun, Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih saat dikonfirmasi di Bandung, Selasa, mengakui harga komoditas tersebut masih terbilang tinggi namun tetap stabil.
Dia mencontohkan komoditas cabai dan beras, kini harganya sudah mengalami penurunan cukup signifikan dibanding sebelumnya, meski harganya masih relatif tinggi dan belum kembali normal.
"Semua barang ada di pasar. Tidak ada barang yang hilang. Harga masih ada peningkatan, stabil tinggi tapi enggak signifikan. Sudah turun banyak," kata Noneng.
Tersedianya stok berbagai komoditas ini, ujar Noneng, dipastikan untuk 27 kabupaten dan kota di Jabar, hasil monitoring pemerintah daerah setiap pekan.
Terlepas dari itu, dia memastikan Disperindag Jabar serta dinas terkait di seluruh kabupaten dan kota selalu waspada bila terjadi kelangkaan maupun lonjakan harga melalui Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) dan Gelar Pangan Murah (GPM).
"OPADI dan GPM akan terus dilakukan, melihat pergerakan harga. Kalau di atas kewajaran, kami lakukan lagi," ujarnya pula.
Sebelumnya, Noneng juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi menganggarkan dana sekitar Rp15 miliar untuk mengintervensi kenaikan harga bahan pokok pada 2024.
Noneng mengatakan Disperindag menyiapkan dana tersebut untuk melakukan intervensi berupa subsidi apabila terjadi kenaikan harga berbagai komoditas pokok, sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga.
"Dari Indag ada subsidi. Tahun depan Rp15 miliar untuk intervensi (kenaikan) harga tersebut," ujar Noneng pula.
Sebagai intervensi lainnya, Noneng mengatakan Disperindag Jabar selalu rutin melakukan pengawasan terkait harga di 27 pasar yang ada di kota/kabupaten seluruh Jabar, dan hasilnya langsung dibahas di tingkat provinsi dan disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri setiap pekan.
Baca juga: Jabar gelar pangan murah sikapi kenaikan harga bahan pokok
Baca juga: Disperindag Jabar anggarkan Rp15 miliar intervensi harga pada 2024
Namun, Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih saat dikonfirmasi di Bandung, Selasa, mengakui harga komoditas tersebut masih terbilang tinggi namun tetap stabil.
Dia mencontohkan komoditas cabai dan beras, kini harganya sudah mengalami penurunan cukup signifikan dibanding sebelumnya, meski harganya masih relatif tinggi dan belum kembali normal.
"Semua barang ada di pasar. Tidak ada barang yang hilang. Harga masih ada peningkatan, stabil tinggi tapi enggak signifikan. Sudah turun banyak," kata Noneng.
Tersedianya stok berbagai komoditas ini, ujar Noneng, dipastikan untuk 27 kabupaten dan kota di Jabar, hasil monitoring pemerintah daerah setiap pekan.
Terlepas dari itu, dia memastikan Disperindag Jabar serta dinas terkait di seluruh kabupaten dan kota selalu waspada bila terjadi kelangkaan maupun lonjakan harga melalui Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) dan Gelar Pangan Murah (GPM).
"OPADI dan GPM akan terus dilakukan, melihat pergerakan harga. Kalau di atas kewajaran, kami lakukan lagi," ujarnya pula.
Sebelumnya, Noneng juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi menganggarkan dana sekitar Rp15 miliar untuk mengintervensi kenaikan harga bahan pokok pada 2024.
Noneng mengatakan Disperindag menyiapkan dana tersebut untuk melakukan intervensi berupa subsidi apabila terjadi kenaikan harga berbagai komoditas pokok, sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga.
"Dari Indag ada subsidi. Tahun depan Rp15 miliar untuk intervensi (kenaikan) harga tersebut," ujar Noneng pula.
Sebagai intervensi lainnya, Noneng mengatakan Disperindag Jabar selalu rutin melakukan pengawasan terkait harga di 27 pasar yang ada di kota/kabupaten seluruh Jabar, dan hasilnya langsung dibahas di tingkat provinsi dan disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri setiap pekan.
Baca juga: Jabar gelar pangan murah sikapi kenaikan harga bahan pokok
Baca juga: Disperindag Jabar anggarkan Rp15 miliar intervensi harga pada 2024
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: