Pada 31 Desember 2023 Kabupaten Sumedang diguncang gempa beruntun sebanyak tiga kali dengan kekuatan 4,1 magnitudo, kemudian 3,4 magnitudo, dan 4,8 magnitudo.
Sehari berselang tepatnya pada 1 Januari 2024, gempa kembali mengguncang wilayah tersebut dengan kekuatan 4,5 magnitudo. Gempa bumi beruntun tersebut menyebabkan sekitar 400 rumah rusak dan sekitar 500 orang mengungsi ke tempat aman.
Badan Geologi mengeluarkan kesimpulan sementara bahwa dampak kerusakan tidak bersifat masif pada sarana dan prasarana publik di Kabupaten Sumedang dan informasi beberapa kerusakan ringan rumah di pemukiman Babakan Hurip.
Baca juga: Pemkab Sumedang laporkan 1.004 rumah rusak akibat gempa
Baca juga: ITB ikut bantu identifikasi sumber gempa di Sumedang
Baca juga: Kementerian PUPR: Kondisi terowongan Tol Cisumdawu aman pascagempa
Endapan kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi itu diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif, yakni Sesar Cileunyi - Tanjungsari.
Sesar itu tersebar mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles dan memiliki nilai laju geser berkisar antara 0,19 sampai 0,48 milimeter per tahun tahun.
Baca juga: Pemerintah beri bantuan bagi korban gempa Sumedang yang rumahnya rusak parah
Baca juga: BMKG: Gempa dangkal M4,5 kembali guncang Sumedang