Para pemudik Lebaran memenuhi terminal keberangkatan bandara itu, membawa kereta-kereta dorong yang disesaki berisi tas-tas besar. Walau cukup ramai --tiap sebentar pemakai jasa masuk ke pintu pengamanan-- namun masih tertib dan lancar.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada hari H lebaran, pemakai jasa (penumpang) penerbangan di bandar udara itu didominasi keluarga yang membawa bayi dan anak-anak mereka. Antrean pemakai jasa yang tertib dan rapi terjadi di gerai lapor diri keberangkatan (check-in counter).
Di gerai Citilink sebagai misal, pemakai jasa penerbangan yang tidak membawa bagasi dapat langsung melapor diri secara mandiri memakai tiga perangkat komputer khusus berlayar sentuh yang "ditanam" di dalam dinding.
Praktis dan mudah, tinggal membuka halaman utama, mengisi kolom identitas diri, nomor penerbangan, pun kode pemesanan tiket. Jika sudah dikenali dan disetujui sistem informasi maskapai penerbangan itu, nomor tempat duduk bisa diperoleh, demikian juga terminal tunggunya.
"Fasilitas ini sudah diresmikan sekitar sepekan lalu, cukup membantu mengurangi antrean. Namun karena pada saat arus mudik seperti sekarang banyak orang yang membawa tas yang dititipkan di bagasi sehingga gerai ini agak sepi," kata SQC Citilink, Andre Pierre, yang ditemui di Terminal 1-C.
Untuk pelayanan penumpang, Pierre mengaku hari ini semua loket gerai dibuka, total ada 14 loket yang melayani pemakai jasa. Sejumlah penerbangan penuh terutama untuk tujuan Tanjung Pandan, Padang, Denpasar, dan Yogyakarta.
"Hari ini penumpang masih cukup banyak, ada 33 penerbangan, sehingga semua loket kami buka, petugas juga tidak diperbolehkan cuti demi pelayanan," kata dia.
Sementara itu di area ruang tunggu sebagian besar gerai-gerai makanan tutup dan orang-orang menyerbu pojok makanan di lantai 2. Hanya beberapa restoran yang buka dan pembeli harus berebut kursi karena tempat penuh.