Obama-Erdogan bahas masalah Suriah dan Mesir
8 Agustus 2013 11:23 WIB
Gambar dari video yang diunggah di internet oleh aktivis oposisi menunjukkan bola api yang menurut pengakuan mereka merupakan ledakan di pusat kota Homs, Suriah, Kamis (1/8). Empat puluh orang tewas dan setidaknya 120 lainnya terluka dalam ledakan di tempat penyimpanan senjata di pusat kota Homs, Suriah, Kamis. (REUTERS/Social Media Website via Reuters TV)
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, Rabu, berbicara melalui telepon untuk membahas perkembangan di Suriah dan Mesir, kata Gedung Putih.
Selama pembicaraan, yang diminta Erdogan, keduanya membahas bahaya ekstrimis asing di Suriah dan disepakati tentang penting mendukung oposisi bersatu dan inklusif, kata dia, dalam satu pernyataan.
Pemberontak Suriah menderita pukulan besar pada Rabu dengan 62 dari mereka dilaporkan tewas dalam penyergapan, saat Obama mengumumkan Washington akan menyediakan tambahan 195 juta dolar AS dalam bentuk makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke negara yang dirobek perang itu.
Lebih dari 100.000 orang telah tewas di Suriah sejak berperang di sana pecah 28 bulan lalu. Sekitar 1,8 juta orang telah melarikan diri dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga.
Obama dan Erdogan juga menyatakan keprihatinan tentang situasi di Mesir, di mana upaya diplomatik untuk menengahi penyelesaian yang dirundingkan dan dibangun dari penggulingan Presiden Mohamed Morsi tidak ada kemajuan.
Pemerintah Mesir telah berjanji untuk menghapus kamp protes, yang memicu ketakutan akan kekerasan.
"Presiden dan perdana menteri menyatakan keprihatinan tentang situasi di Mesir dan berkomitmen bersama untuk mendukung secara demokratis dan inklusif ke depan," kata pernyataan itu.
"Kedua pemimpin sepakat agar tim mereka terus berkoordinasi erat untuk mempromosikan kepentingan kita bersama."
Selama pembicaraan, yang diminta Erdogan, keduanya membahas bahaya ekstrimis asing di Suriah dan disepakati tentang penting mendukung oposisi bersatu dan inklusif, kata dia, dalam satu pernyataan.
Pemberontak Suriah menderita pukulan besar pada Rabu dengan 62 dari mereka dilaporkan tewas dalam penyergapan, saat Obama mengumumkan Washington akan menyediakan tambahan 195 juta dolar AS dalam bentuk makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke negara yang dirobek perang itu.
Lebih dari 100.000 orang telah tewas di Suriah sejak berperang di sana pecah 28 bulan lalu. Sekitar 1,8 juta orang telah melarikan diri dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga.
Obama dan Erdogan juga menyatakan keprihatinan tentang situasi di Mesir, di mana upaya diplomatik untuk menengahi penyelesaian yang dirundingkan dan dibangun dari penggulingan Presiden Mohamed Morsi tidak ada kemajuan.
Pemerintah Mesir telah berjanji untuk menghapus kamp protes, yang memicu ketakutan akan kekerasan.
"Presiden dan perdana menteri menyatakan keprihatinan tentang situasi di Mesir dan berkomitmen bersama untuk mendukung secara demokratis dan inklusif ke depan," kata pernyataan itu.
"Kedua pemimpin sepakat agar tim mereka terus berkoordinasi erat untuk mempromosikan kepentingan kita bersama."
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: