Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 117,76 pada Desember 2023 seiring adanya kenaikan pada indeks harga terima petani (It) sebanyak 1,29 persen atau menjadi 139,91.

“Atau naik 0,88 persen bila dibandingkan November 2023. Kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,29 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar (Ib) petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen,” ,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Widyasanti saat menyampaikan Rilis Berita Resmi Statistik yang disaksikan secara daring di Jakarta, Selasa.

Amalia menjelaskan empat komoditas yang mempengaruhi kenaikan indeks harga terima petani nasional adalah gabah, bawang merah, kelapa sawit, dan cabai rawit. Sedangkan komoditas penyumbang indeks harga bayar petani yang mencapai 118,81 adalah bawang merah, tomat segar, cabai rawit, dan beras.

Kemudian, jika dirinci berdasarkan NTP subsektor, seluruhnya subsektor yakni tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakat, peternakan, perikanan, nelayan, dan pembudidaya ikan, berada di atas level 100 meskipun terdapat beberapa subsektor yang levelnya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

“Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura, NTP hortikultura naik sebesar 5,51 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It itu naik sebesar 5,9 persen lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani atau ide yang mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen,” ucap Amalia,

Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan subsektor hortikultura, lanjutnya adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat dan, cabai merah.

Sedangkan penurunan NTP terdalam terjadi pada perikanan tangkap yang turun sebanyak 1,02 persen. Penurunan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima nelayan turun sebesar 0,61 persen sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan it sub sektor perikanan tangkap adalah ikan tongkol, ikan kembung, udang laut, dan selar,” jelasnya.

Lebih lanjut Amalia menyampaikan bahwa secara nasional, NTP Januari–Desember 2023 sebesar 112,46 dengan nilai It sebesar 131,59 sedangkan Ib sebesar 117,01.

Pada Desember 2023, NTP Sulawesi Tengah mengalami kenaikan 2,22 persen atau tertinggi jika dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Maluku Utara mengalami penurunan 0,88 persen atau mengalami penurunan terbesar dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

Baca juga: BPS catat Nilai Tukar Petani pada November 2023 naik 0,82 persen
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani pada Oktober 2023 naik 1,43 persen