Jakarta (ANTARA News) - Meski Jakarta dan sekitarnya sempat diguyur hujan, Rabu malam suasana malam takbiran tetap meriah dan berlangsung aman.
Guyuran hujan dengan intensitas ringan dan sedang sempat mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya selepas berbuka puasa.
Sekitar pukul 21.00 WIB, warga mulai turun ke jalan baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk merayakan malam takbiran.
Seperti di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, iring-iringan kendaraan roda dua mendominasi jalan tersebut. Banyak warga yang "nongkrong" di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Patung Tani.
Arus lalu lintas Jalan Sudirman yang mengarah ke Bunderan Hotel Indonesia (HI), Rabu malam padat seiring banyaknya warga yang didominasi pengguna sepeda motor menikmati malam takbiran.
TMC Polda Metro Jaya menyebutkan arus lalu lintas itu terlihat padat di ruas jalan menuju Bunderan HI sebaliknya jalur Bunderan HI ke arah Blok M, ramai lancar.
Demikian pula arus lalu lintas di Patung Kuda menuju ke arah Stasiun Gambir, padat.
Di Monumen Nasional (Monas), ribuan warga merayakan malam takbiran. Sejak pukul 20.00, lalu lintas jalan di sekitar Monas juga disesaki oleh konvoi kendaraan bermotor dan mobil bak terbuka dengan penumpang yang menabuh bedug.
Beberapa warga menilai Monas merupakan tempat yang meriah untuk merayakan hari penghabisan ibadah puasa karena tempat tersebut menyediakan berbagai macam hiburan seperti kembang api, jajanan, dan atraksi debus.
Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, warga mulai berdatangan sekitar pukul 20.00 WIB, selepas hujan reda.
Beberapa lapak para pedagang yang menjajakan berbagai macam kuliner di sekitaran area Tugu Emas Taman Mini masih terlihat lengang.
"Mungkin karena hujan tadi. Biasanya jam segini sudah mulai ramai tapi ya kayak malam minggu biasa," kata seorang penjual nasi goreng Sutarno (40).
Kawasan dekat areal pintu masuk tersebut lebih banyak dijumpai muda-mudi yang menghabiskan waktu malam takbiran baik bersama teman-temannya maupun kekasihnya.
Sementara itu, pihak pengelola TMII juga mengatakan pada malam takbiran tidak ada agenda acara yang digelar untuk masyarakat dalam menyambut lebaran.
"Tidak ada acara pada malam takbiran, kecuali di Masjid (At-Tin), tapi besok ada sholat Ied," kata Manajer Informasi TMII Suryandoro saat dihubungi oleh Antara.
Shalat Ied akan digelar di Pelataran Tugu Api Pancasila pukul 07.00 WIB.
Selain itu, dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah, TMII akan mengadakan acara Gebyar Lebaran yang dirangkai dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang akan berlangsung dari 8 sampai 25 Agustus 2013. Berbagai acara akan digelar selama 18 hari.
Kondisi demikian berbeda halnya di Taman Impian Jaya Ancol, yang terhitung sepi karena banyaknya warga yang lebih memilih menyambut malam takbiran dengan berkonvoi.
"Tidak ada acara khusus, hanya ada aktivitas rutin, kami hanya menyiapkan acara untuk hari raya Lebaran," kata Event Manager Taman Impian Jaya Ancol Metty Yan Harahap.
Dari pantauan Antara, tidak terlihat panggung khusus atau parade bedug yang pada tahun sebelumnya berjejer di sepanjang kawasan pantai termasuk di Putri Duyung Ancol, Pantai Indah dan Bandar Djakarta.
"Kami melihat pengunjung lebih menyukai acara konvoi dan pertunjukan dibandingkan dengan acara pukul bedug," ungkap Metty menjelaskan alasannya.
Diwarnai Tawuran
Kendati demikian, malam takbiran di Jakarta sempat diwarnai insiden tawuran antara sejumlah mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dengan petugas satuan pengaman Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di sekitar Salemba, Jakarta Pusat.
"Petugas kepolisian sudah berada di lokasi kejadian," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Rahmat saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Rahmat mengatakan, oknum mahasiswa tersebut sempat menyerang petugas Satpam menggunakan senjata tajam hingga ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSCM.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi kejadian, dapat meredam aksi tawuran tersebut dan mengamankan beberapa orang yang terlibat bentrokan.
Sementara itu, Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi AR Yoyol menduga sejumlah mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang terlibat penyerangan terhadap petugas keamanan Rumah Sakit Cipto Mangukusumo (RSCM), positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
"Dari sebelas yang diamankan, empat di antaranya positif menggunakan sabu," kata Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi AR Yoyol.
Sementara itu, sejumlah anggota kepolisian wanita (Polwan) Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya mengendarai sepeda motor "Harley Davidson" turut mengamankan perayaan malam takbiran di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Mereka akan berpatroli di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat," kata Komandan Regu Polwan, Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Siti Maisaroh.
Siti mengatakan pasukan Polwan bersepeda motor gede tersebut berjumlah 18 personil yang dipersiapkan membantu pengamanan arus lalulintas pada malam takbiran.
Siti menyebutkan belasan anggota Polwan itu, akan mengawal konvoi kendaraan yang memasuki kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
"Anggota Polwan juga akan membantu melancarkan arus lalulintas," ujar Siti.
Selain mengerahkan Polwan, jajaran Polda Metro Jaya menurunkan 4.000 personil, guna mengamankan perayaan malam takbiran yang akan di tempatkan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Polda Metro Jaya juga memfokuskan pengamanan perayaan malam takbiran pada tiga lokasi, yakni kawasan Ancol, Jakarta Utara, Monumen Nasional (Monas) dan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Jumlah personel yang menjaga tiga lokasi pada malam takbiran tersebut mencapai 576 anggota.
Masjid Istiqlal
Sementara itu, keamanan Masjid Istiqlal Jakarta pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1434 Hijriah lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya yang terlihat dengan penambahan unit "metal detector" di pintu masuk.
"Keamanan tahun ini diperketat karena belajar dari tahun lalu ada jemaah yang kedapatan masuk membawa senjata rakitan," ujar Wakasi humas dan protokol Masjid Istiqlal Abu Huarurah Abdul Salam, di Jakarta, Rabu.
Menurutnya hal tersebut merupakan langkah antisipasi yang wajar demi keamanan dan kenyamanan para jemaah yang hendak melaksanakan shalat Idul Fitri 1434 Hijriah yang jatuh pada hari Kamis, tanggal 8 Agustus 2013.
"Jika pada tahun sebelumnya "metal detector" yang ada di depan pintu masuk Masjid hanya tujuh unit, tahun ini ditambahkan menjadi 10 unit," tambah Abu.
Namun, penambahan unit "metal detector" tersebut merupakan kewenangan pihak Paspampress (Pasukan Pengamanan Presiden) karena setiap tahun Presiden RI beserta jajaran pejabat negara dijadwalkan melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid termegah di Asia Tenggara tersebut.
"Setiap 1 Syawal, Mesjid Istiqlal dipergunakan oleh kepala negara, pejabat negara dan para duta besar negara sahabat melakukan Shalat Idul Fitri." tambah Abu.
Masjid Istiqlal Jakarta membagikan sebanyak 196,981 juta kilogram beras zakat pada Ramadhan tahun ini,
demikian Wakasi humas dan protokol Masjid Istiqlal Abu Huarurah Abdul Salam.
"Kami sudah membagikan beras zakat sebesar 196,981 juta kilogram kepada hampir 3000 orang, dengan masing-masing mendapatkan lima kilogram," katanya di Jakarta, Rabu.
Selain itu, Abu menambahkan bahwa penerimaan zakat di Masjid Istiqlal Jakarta tahun ini mengalami penurunan dari Rp900.300.000 pada tahun sebelumnya sedangkan tahun ini hanya menerima sekitar Rp840.000.000.
"Menurunnya penerimaan Zakat ini sebenarnya dari penerimaan Zakat Mal, sedangkan Zakat Fitrah naik," tambah Abu. (R021*D017*C005*T014*G005*A050)
Kemeriahan malam takbiran di Jakarta tak terhalang hujan
8 Agustus 2013 01:00 WIB
Malam Takbiran Ibukota Ribuan warga merayakan malam takbiran di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/8) malam. Meski pihak kepolisian melarang warga menggelar takbir keliling dengan kendaraan bak terbuka atau naik diatap kendaraan, namun ribuan warga antusias menyambut perayaan Hari Raya Idul Fitri 1434 H. (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: