Obama batalkan pertemuan dengan Putin karena kasus Snowden
8 Agustus 2013 00:12 WIB
Presiden AS Barack Obama (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Los Cabos, Meksiko, Senin (18/6). Sejumlah pemimpin negara berkumpul di Los Cabos untuk menghadiri KTT G20. (REUTERS/Jason Reed)
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Rabu membatalkan pertemuan bilateralnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sebelumnya dijadwalkan akan dilangsungkan bulan depan di Moskow.
Pembatalan terjadi karena kekesalan pemerintah AS terhadap keputusan Rusia yang memberikan suaka bagi bekas pegawai kontrak lembaga intelijen yang diburu-buru AS, Edward Snowden, demikian diungkapkan Gedung Putih, lapor Reuters.
Pemerintah Obama telah berkali-kali menyatakan kekecewaannya setelah Moskow memberikan suaka sementara kepada Snowden, bekas pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang membeberkan informasi sensitif soal pengumpulan data intelijen oleh AS.
Rusia menolak permintaan AS agar Snowden diserahkan kepada pihaknya untuk menghadapi tuntutan kejahatan, termasuk terkait kegiatan mata-mata.
Gedung Putih mencatat adanya kerjasama dengan Rusia dalam berbagai masalah, termasuk kebijakan menyangkut Afghanistan, Iran, Korea Utara dan perlucutuan senjata.
Namun, Gedung Putih mengatakan merasa kecewa terhadap Rusia dalam hal kemajuan masalah-masalah lainnya, juga tentang bagaimana Rusia menangani masalah Snowden.
Hal-hal itulah yang membuat Gedung Putih memutuskan untuk membatalkan pertemuan puncak Presiden Obama-Presiden Putin.
"Karena tidak adanya kemajuan dalam masalah-masalah seperti pertahanan peluru kendali dan pengawasan senjata, perdagangan dan hubungan dagang, masalah-masalah keamanan global, dan hak asasi manusia serta masyarakat madani dalam dua belas bulan terakhir ini, kami telah memberi tahu Pemerintah Rusia bahwa menurut kami akan lebih baik untuk menunda pertemuan puncak itu sampai kita mencapai lebih banyak hasil dari agenda-agenda yang kita miliki," kata Gedung Putih.
"Keputusan mengecewakan yang diambil Rusia dengan memberikan suaka sementara kepada Edward Snowden juga menjadi faktor yang membuat kami harus mempertimbangkan situasi hubungan bilateral kita saat ini," ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney dalam sebuah pernyataan.
Sekarang, Obama berencana menambah agenda kunjungan ke Swedia sebagai bagian dari lawatannya untuk menghadiri pertemuan puncak negara-negara anggota Kelompok20 (G20) pada awal September mendatang, kata Gedung Putih.
Pada Selasa, Obama membenarkan bahwa ia akan berangkat ke Rusia musim gugur ini untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di St. Petersburg, namun mengatakan ia merasa "kecewa" terhadap keputusan Moskow soal Snowden.
Senator Charles Schumer menyambut baik keputusan Obama membatalkan pertemuan bilateralnya dengan Presiden Putin.
"Presiden (Obama) telah mengambil keputusan yang tepat. Presiden Putin bertingkah laku seperti tukang gertak di sekolahan dan tidak layak untuk dihargai dengan melakukan pertemuan bilateral dengannya," kata senator Demokrat asal New York itu dalam sebuah pertanyaan.
Pertemuan Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan Menteri Luar Negeri John Kerry dengan mitra-mitra mereka dari Rusia yang dijadwalkan pada 9 Agustus di Washington akan tetap berlangsung seperti jadwal semula, kata Gedung Putih.
"Kerjasama kita dalam masalah-masalah tersebut tetap menjadi prioritas bagi Amerika Serikat," kata Carney.
Snowden pada Juni lalu membocorkan program rahasia terkait penyadapan telepon dan internet yang dilancarkan AS.
Pembocoran rahasia itu ia lakukan ketika dirinya berada di Hong Kong.
Snowden kemudian terbang ke Rusia dan terjebak di bandar udara di Moskow selama berminggu-minggu.
Pertemuan bilateral terdahulu yang berlangsung antara Obama dan Putin di Irlandia Utara diwarnai dengan suasana tegang.
Kedua pemimpin itu tidak sepakat soal Suriah, catatan hak asasi manusia Rusia serta masalah-masalah lainnya.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Pembatalan terjadi karena kekesalan pemerintah AS terhadap keputusan Rusia yang memberikan suaka bagi bekas pegawai kontrak lembaga intelijen yang diburu-buru AS, Edward Snowden, demikian diungkapkan Gedung Putih, lapor Reuters.
Pemerintah Obama telah berkali-kali menyatakan kekecewaannya setelah Moskow memberikan suaka sementara kepada Snowden, bekas pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang membeberkan informasi sensitif soal pengumpulan data intelijen oleh AS.
Rusia menolak permintaan AS agar Snowden diserahkan kepada pihaknya untuk menghadapi tuntutan kejahatan, termasuk terkait kegiatan mata-mata.
Gedung Putih mencatat adanya kerjasama dengan Rusia dalam berbagai masalah, termasuk kebijakan menyangkut Afghanistan, Iran, Korea Utara dan perlucutuan senjata.
Namun, Gedung Putih mengatakan merasa kecewa terhadap Rusia dalam hal kemajuan masalah-masalah lainnya, juga tentang bagaimana Rusia menangani masalah Snowden.
Hal-hal itulah yang membuat Gedung Putih memutuskan untuk membatalkan pertemuan puncak Presiden Obama-Presiden Putin.
"Karena tidak adanya kemajuan dalam masalah-masalah seperti pertahanan peluru kendali dan pengawasan senjata, perdagangan dan hubungan dagang, masalah-masalah keamanan global, dan hak asasi manusia serta masyarakat madani dalam dua belas bulan terakhir ini, kami telah memberi tahu Pemerintah Rusia bahwa menurut kami akan lebih baik untuk menunda pertemuan puncak itu sampai kita mencapai lebih banyak hasil dari agenda-agenda yang kita miliki," kata Gedung Putih.
"Keputusan mengecewakan yang diambil Rusia dengan memberikan suaka sementara kepada Edward Snowden juga menjadi faktor yang membuat kami harus mempertimbangkan situasi hubungan bilateral kita saat ini," ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney dalam sebuah pernyataan.
Sekarang, Obama berencana menambah agenda kunjungan ke Swedia sebagai bagian dari lawatannya untuk menghadiri pertemuan puncak negara-negara anggota Kelompok20 (G20) pada awal September mendatang, kata Gedung Putih.
Pada Selasa, Obama membenarkan bahwa ia akan berangkat ke Rusia musim gugur ini untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di St. Petersburg, namun mengatakan ia merasa "kecewa" terhadap keputusan Moskow soal Snowden.
Senator Charles Schumer menyambut baik keputusan Obama membatalkan pertemuan bilateralnya dengan Presiden Putin.
"Presiden (Obama) telah mengambil keputusan yang tepat. Presiden Putin bertingkah laku seperti tukang gertak di sekolahan dan tidak layak untuk dihargai dengan melakukan pertemuan bilateral dengannya," kata senator Demokrat asal New York itu dalam sebuah pertanyaan.
Pertemuan Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan Menteri Luar Negeri John Kerry dengan mitra-mitra mereka dari Rusia yang dijadwalkan pada 9 Agustus di Washington akan tetap berlangsung seperti jadwal semula, kata Gedung Putih.
"Kerjasama kita dalam masalah-masalah tersebut tetap menjadi prioritas bagi Amerika Serikat," kata Carney.
Snowden pada Juni lalu membocorkan program rahasia terkait penyadapan telepon dan internet yang dilancarkan AS.
Pembocoran rahasia itu ia lakukan ketika dirinya berada di Hong Kong.
Snowden kemudian terbang ke Rusia dan terjebak di bandar udara di Moskow selama berminggu-minggu.
Pertemuan bilateral terdahulu yang berlangsung antara Obama dan Putin di Irlandia Utara diwarnai dengan suasana tegang.
Kedua pemimpin itu tidak sepakat soal Suriah, catatan hak asasi manusia Rusia serta masalah-masalah lainnya.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: