Denpasar (ANTARA News) - 85 orang pecalang atau satuan petugas keamanan tradisional Bali ikut serta menjaga dan mengamankan pawai takbiran di Kampung Islam Kepaon, Kota Denpasar, Rabu malam.
Selain pecalang, pengamanan juga dilakukan puluhan perlindungan masyarakat, aparat kepolisian dan puluhan orang anggota ormas.
Saat pawai takbiran berlangsung kawasan jalan yang menuju Kampung Islam Kepaon ditutup agar tidak mengganggu pelaksanaan ritual tahunan tersebut.
Saat pelepasan pawai takbiran yang dibuka Anak Agung Ngurah Manik Parasara, tokoh Puri Pemecutan, Denpasar, sebagai bekas kerajaan terbesar di Kota Denpasar.
Selain itu, hadir juga Ketua MUI Provinsi Bali H Taufik As'adi, beberapa tokoh masyarakat Hindu dari Desa Adat Pomogan dan Desa Adat Kepaon.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Masjid Al Muhajirin, Kepaon, Abdul Razak, meminta masyarakat untuk melakukan pawai takbiran secara tertib dan tidak mengganggu lalu lintas di kawasan itu.
"Jangan sampai pelaksanaan pawai takbiran ini membuat tersinggung masyarakat setempat. Lakukan pawai takbiran secara santun dan tertib," ujarnya.
85 "pecalang" jaga takbiran di Denpasar
7 Agustus 2013 20:04 WIB
Beberapa warga memukul bedug ketika merayakan malam takbiran jelang Idul Fitri 1433 H di kawasan Kemayoran, Jakarta, Sabtu (18/8) malam. Saat itu, pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1433 H jatuh pada hari Minggu (19/8). (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Pewarta: Wira Suryantala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: