Tokoh : umat Budha jangan terprovokasi pemboman Ekayana
5 Agustus 2013 20:06 WIB
Bom Vihara Ekayana Biksu dan sejumlah warga berada di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (5/8). Pasca terjadinya pengeboman, vihara tersebut tetap buka untuk umat yang beribadah. (ANTARA FOTO/Nizar Arsyadani)
Bekasi (ANTARA News) - Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma Kota Bekasi, Ronny Hermawan, mengimbau umat Budha tidak terprovokasi insiden bom yang meledak di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, Minggu (4/8) malam.
"Saya mengimbau agar umat Buddha tetap tenang dan jaga sikap serta komentar. Jangan perkeruh situasi sebelum dapat asumsi yang sebenarnya," ujarnya di Bekasi, Senin.
Menurut ketua yayasan yang menaungi Klenteng Hok Lay Kiong itu, pihaknya mengutuk tindakan biadab pelaku pengeboman tersebut karena mengatasnamakan agama.
"Kita jangan mau diadu domba. Jika memang ledakan itu bermotif untuk memberikan efek teror dan menakut-nakuti, harus dihadapi dengan sejuk dan tenang sehingga tujuannya tidak tercapai," ujarnya.
Ronny yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi A DPRD Kota Bekasi itu mengatakan peristiwa pengeboman itu tidak akan mengoyahkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia, khususnya di Kota Bekasi.
"Sebab, selama ini hubungan antarumat beragama di Kota Bekasi sangat baik, tidak pernah ada konflik," katanya.
Dirinya meyakini, bangsa Indonesia tidak mempunyai sejarah saling menyakiti sesama anak bangsa, kecuali ada motif tertentu pelakunya.
"Kita harus tetap saling mengasihi, saling percaya dan menjaga satu sama lain, jangan lihat perbedaan agama, suku dan lain-lain, justru perbedaan itulah kekuatan bangsa kita," katanya.
Kendati demikian, pihaknya telah meminta kepada aparatur hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini.
"Kita percayakan saja penyelesaiannya pada aparatur hukum," katanya.(*)
"Saya mengimbau agar umat Buddha tetap tenang dan jaga sikap serta komentar. Jangan perkeruh situasi sebelum dapat asumsi yang sebenarnya," ujarnya di Bekasi, Senin.
Menurut ketua yayasan yang menaungi Klenteng Hok Lay Kiong itu, pihaknya mengutuk tindakan biadab pelaku pengeboman tersebut karena mengatasnamakan agama.
"Kita jangan mau diadu domba. Jika memang ledakan itu bermotif untuk memberikan efek teror dan menakut-nakuti, harus dihadapi dengan sejuk dan tenang sehingga tujuannya tidak tercapai," ujarnya.
Ronny yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi A DPRD Kota Bekasi itu mengatakan peristiwa pengeboman itu tidak akan mengoyahkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia, khususnya di Kota Bekasi.
"Sebab, selama ini hubungan antarumat beragama di Kota Bekasi sangat baik, tidak pernah ada konflik," katanya.
Dirinya meyakini, bangsa Indonesia tidak mempunyai sejarah saling menyakiti sesama anak bangsa, kecuali ada motif tertentu pelakunya.
"Kita harus tetap saling mengasihi, saling percaya dan menjaga satu sama lain, jangan lihat perbedaan agama, suku dan lain-lain, justru perbedaan itulah kekuatan bangsa kita," katanya.
Kendati demikian, pihaknya telah meminta kepada aparatur hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini.
"Kita percayakan saja penyelesaiannya pada aparatur hukum," katanya.(*)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: