Pindahan Ibu Kota
OIKN berharap pusat komando kota cerdas IKN bisa dibangun pada 2024
29 Desember 2023 18:46 WIB
Desain bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di IKN Nusantara. ANTARA/HO-Hutama Karya/aa.
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berharap pusat komando dan kendali terintegrasi atau Integrated Command and Control Center (ICCC) kota cerdas IKN dapat dibangun pada tahun 2024.
"Untuk membangun fitur-fitur kota cerdas ini, maka kita harus membangun hardware-nya kota cerdas, jadi sensor-sensor harus mulai dipasang, kemudian kamera CCTV dan alat-alat yang diperlukan sebagai pengumpul data sehingga hardware-nya kota cerdas harus terpasang pada tahun depan," ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof Mohammed Ali Berawi dalam media briefing daring di Jakarta, Jumat.
Menurut Ali, prasyarat ini bisa dilakukan ketika infrastruktur fisik sudah terbangun misalnya jika ingin membangun transportasi cerdas dengan baik, maka sensor-sensor tersebut bisa dibangun ketika infrastruktur jalannya sudah tersedia.
Memang ada pembangunan infrastruktur fisik terutama dalam hal ini adalah pembangunan multi utility tunnel (MUT). MUT merupakan infrastruktur fisik yang menjadi lokasi saluran jaringan fiber optik dan kabel listrik yang menjadi utilitas tulang punggung (backbone) kota cerdas.
"Targetnya kalau seandainya (infrastruktur dasar) bisa selesai pada Juni 2024, maka pemasangan-pemasangan hardware-hardware diharapkan dapat dilakukan dalam waktu sebulan dan terus bertahap untuk mengaktifkan teknologi cerdas bagi kota," kata Ali.
Kemudian dari hal tersebut, ujarnya lagi, untuk proses pembangunan pusat komando terintegrasi maka letaknya berada di kompleks perkantoran OIKN.
Kompleks perkantoran OIKN ini ekspektasinya diharapkan dapat tercapai sampai akhir tahun depan. Artinya tahun depan sudah mulai dilakukan beauty contest dan juga sudah bisa dimulai pembangunan Integrated Command and Control Center (ICCC).
Jikalau seandainya nanti kompleks perkantoran OIKN belum tercapai, maka fungsi-fungsi kota cerdas harus tetap berjalan dan OIKN memiliki rencana alternatif di mana pusat komando terintegrasi akan diletakkan pada gedung kementerian yang telah tersedia.
Saat ini sudah terbangun gedung-gedung pemerintahan seperti gedung kementerian koordinator dan bangunan-bangunan kementerian lainnya.
"Jadi saat ini sudah dibangun gedung-gedung kementerian koordinator, dan itu bisa dilakukan sebagai pusat komando terintegrasi sementara sambil menunggu kompleks perkantoran OIKN siap digunakan," kata Ali pula.
Berdasarkan Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara yang diterbitkan oleh OIKN, ICCC adalah sistem teknologi layanan perkotaan melalui integrasi dan pemantauan yang efisien. Sistem ini menggabungkan sistem video CCTV untuk pemantauan keamanan dan lalu lintas, mengoordinasikan layanan kegawatdaruratan dan aduan masyarakat untuk respons cepat dalam situasi darurat, serta mengintegrasikan layanan sosial dan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, ICCC juga berperan dalam mitigasi dan respons kebencanaan, memanfaatkan analisis data dan teknologi canggih untuk memprediksi dan merespons bencana alam, menjadikannya elemen penting dalam perencanaan dan pengelolaan kota yang cerdas dan tanggap.
ICCC mempermudah Otorita IKN untuk menanggapi seluruh aduan dari masyarakat maupun mengelola informasi yang terjadi di IKN untuk diproses. Salah satu contoh penggunaan Centralized Citizen Reporting System, ataupun informasi yang diteruskan ke masyarakat IKN, seperti informasi bencana alam yang dapat menjadi pesan darurat kepada masyarakat IKN. Contoh lain dalam pengelolaan kota dan layanan perencanaan adalah Urban Planning System.
Baca juga: OIKN: Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara jadi acuan pembangunan IKN
Baca juga: OIKN sebut enam negara berminat mendukung kota cerdas di IKN
"Untuk membangun fitur-fitur kota cerdas ini, maka kita harus membangun hardware-nya kota cerdas, jadi sensor-sensor harus mulai dipasang, kemudian kamera CCTV dan alat-alat yang diperlukan sebagai pengumpul data sehingga hardware-nya kota cerdas harus terpasang pada tahun depan," ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof Mohammed Ali Berawi dalam media briefing daring di Jakarta, Jumat.
Menurut Ali, prasyarat ini bisa dilakukan ketika infrastruktur fisik sudah terbangun misalnya jika ingin membangun transportasi cerdas dengan baik, maka sensor-sensor tersebut bisa dibangun ketika infrastruktur jalannya sudah tersedia.
Memang ada pembangunan infrastruktur fisik terutama dalam hal ini adalah pembangunan multi utility tunnel (MUT). MUT merupakan infrastruktur fisik yang menjadi lokasi saluran jaringan fiber optik dan kabel listrik yang menjadi utilitas tulang punggung (backbone) kota cerdas.
"Targetnya kalau seandainya (infrastruktur dasar) bisa selesai pada Juni 2024, maka pemasangan-pemasangan hardware-hardware diharapkan dapat dilakukan dalam waktu sebulan dan terus bertahap untuk mengaktifkan teknologi cerdas bagi kota," kata Ali.
Kemudian dari hal tersebut, ujarnya lagi, untuk proses pembangunan pusat komando terintegrasi maka letaknya berada di kompleks perkantoran OIKN.
Kompleks perkantoran OIKN ini ekspektasinya diharapkan dapat tercapai sampai akhir tahun depan. Artinya tahun depan sudah mulai dilakukan beauty contest dan juga sudah bisa dimulai pembangunan Integrated Command and Control Center (ICCC).
Jikalau seandainya nanti kompleks perkantoran OIKN belum tercapai, maka fungsi-fungsi kota cerdas harus tetap berjalan dan OIKN memiliki rencana alternatif di mana pusat komando terintegrasi akan diletakkan pada gedung kementerian yang telah tersedia.
Saat ini sudah terbangun gedung-gedung pemerintahan seperti gedung kementerian koordinator dan bangunan-bangunan kementerian lainnya.
"Jadi saat ini sudah dibangun gedung-gedung kementerian koordinator, dan itu bisa dilakukan sebagai pusat komando terintegrasi sementara sambil menunggu kompleks perkantoran OIKN siap digunakan," kata Ali pula.
Berdasarkan Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara yang diterbitkan oleh OIKN, ICCC adalah sistem teknologi layanan perkotaan melalui integrasi dan pemantauan yang efisien. Sistem ini menggabungkan sistem video CCTV untuk pemantauan keamanan dan lalu lintas, mengoordinasikan layanan kegawatdaruratan dan aduan masyarakat untuk respons cepat dalam situasi darurat, serta mengintegrasikan layanan sosial dan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, ICCC juga berperan dalam mitigasi dan respons kebencanaan, memanfaatkan analisis data dan teknologi canggih untuk memprediksi dan merespons bencana alam, menjadikannya elemen penting dalam perencanaan dan pengelolaan kota yang cerdas dan tanggap.
ICCC mempermudah Otorita IKN untuk menanggapi seluruh aduan dari masyarakat maupun mengelola informasi yang terjadi di IKN untuk diproses. Salah satu contoh penggunaan Centralized Citizen Reporting System, ataupun informasi yang diteruskan ke masyarakat IKN, seperti informasi bencana alam yang dapat menjadi pesan darurat kepada masyarakat IKN. Contoh lain dalam pengelolaan kota dan layanan perencanaan adalah Urban Planning System.
Baca juga: OIKN: Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara jadi acuan pembangunan IKN
Baca juga: OIKN sebut enam negara berminat mendukung kota cerdas di IKN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: